Globalnewsindonesia.com
; Lahat Sumsel - Emosi rombongan ibu ibu rumah tangga (IRT) warga
Desa Prabu Menang Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat, pada Sabtu (19/09) malam
kian memuncak.
Terbakarnya emosi para kaum hawa ini, lantaran
keinginan mereka tak kunjung dipenuhi oleh beberapa perusahaan swasta Batubara
yang ada di Kecamatan Merapi Kabupaten Lahat. Sehingga, mengakibatkan sekitar
pukul 18.28 WIB para ibu ibu rumah tanggal ini berkumpul didesa menuntut demo
debu.
Akibat dari aksi para Ibu Rumah Tangga (IRT) Desa
Prabumenang Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat tersebut, melakukan
penyetopan terhadap ratusan mobil baik Dump Truk maupun mobil Tronton yang
melintas di Desa mereka.
Menyebabkan, arus lalu lintas sempat macet sepanjang
beberapa kilo, dari aksi protes IRT Desa Prabumenang Kecamatan Merapi Timur
Kabupaten Lahat beberapa jam.
Terpantau dilapangan, dari aksi protes para ibu ibu
rumah tangga ini, membuat unsur Tripika turun kelapangan guna meredam emosi IRT
dan mengatur lalulintas.
Terlihat dilapangan Danramil 405/02 Merapi Kapten
Inf Sudiyono, Kapolsek Merapi IPTU Samsuardi, Camat Merapi Timur Miharta SE
M.Si. Untuk regu pengamanan dari Polsek Merapi, regu dari Danramil 02 Merapi,
dan unit Intel Kodim 0405 Lahat, Satlantas Polres Lahat.
Masa berkekuatan lebih kurang sekitar 150 orang yang
bertujuan, memintak kepada Pemerintah Kabupaten Lahat untuk dapat menyelesaikan
permasalahan debu yang merajalela, apabila tidak ada penyelesaian ratusan IRT
akan tetap dijalan.
Para IRT menuntut biaya konpensasi 35 juta dalam 1
Desa, lalu, mintak dipekerjakan 12 orang dalam sehari, mintak penerpalan secara
bagus, dan mobil yang melintas tidak boleh berkecepatan tinggi.
Sekitar pukul 17.30 WIB sejumlah masa mulai
berkumpul dipinggir jalan dengan menggunakan ban dan kun jalan dan memasang
dipinggir jalan. Sekira pukul 17.45 WIB, masa terus bertambah dan melakukan
pemblokiran jalan raya.
Sehingga menimbulkan kemacetan dari Lahat menuju
Muara Enim sekitar 3 KM dan dari Muara Enim ke Lahat sekitar 2 KM. Namun,
sekira pukul 19.20 WIB Bupati Lahat Cik Ujang tiba dilokasi demo.
Dalam pidatonya, sengaja saya datang dari jauh untuk
hadir ditengah tengah masyarakat dan saya mendengar keluh kesah rakyat. "Harapan
saya dengan hadirnya saya disini dapat menyampaikan poin poin yang dimintak dan
dapat segera diselesaikan," janji CU.
Ibu Santi (37) warga Desa Prabumenang dirinya
menyampaikan rasa kekecewaan mereka, karena sudah beberapakali menyampaikan
tuntutan namun tidak pernah ditanggapi termasuk penyiraman jalan dan debu.
"Kalau disiram debu jalan ini dapat berkurang.
Tapi, apa buktinya telah beberapa kali kami sampaikan keluhan kami, namun,
terkesan tidak diindahkan oleh pak Bupati Lahat yang mengaku jeme mehapi,"
teriak Santi.
Lalu, ditanggapi Bupati Lahat Cik Ujang dan berjanji
pertemuan akan dilaksanakan pada Senin (21/09/2020) sekira pukul 09.00 WIB, CU
berpesan Kepala desa, BPD dan perwakilan ibu ibu menghadap saya di kantor
kemudian perusahaan yang melintasi ini akan saya panggil semuanya.
"Sekarang saya mintak masaa dapat membubarkan
diri. Karena akibat dari aksi ini berdampak dan menggangu jalan umum,"
teriak Bupati Lahat.
Sekitar pukul 19.37 WIB masa membubarkan diri dengan
tertip dan lalulintas di kondisikan oleh Polsek Merapi untuk di normalkan
kembali. Terlihat, adanya masa berkumpul kembali karena hasil negosiasi
tidak tidak penuhi oleh Perusahaan yang ada. (Yung/Din/Tim)