Gara Gara Isap Debu Emak Emak Kembali Stop Angkutan Batubara -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Gara Gara Isap Debu Emak Emak Kembali Stop Angkutan Batubara

9/20/2020


 

Globalnewsindonesia.com ; Lahat Sumsel - Emosi rombongan ibu ibu rumah tangga (IRT) warga Desa Prabu Menang Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat, pada Sabtu (19/09) malam kian memuncak.


Terbakarnya emosi para kaum hawa ini, lantaran keinginan mereka tak kunjung dipenuhi oleh beberapa perusahaan swasta Batubara yang ada di Kecamatan Merapi Kabupaten Lahat. Sehingga, mengakibatkan sekitar pukul 18.28 WIB para ibu ibu rumah tanggal ini berkumpul didesa menuntut demo debu.


Akibat dari aksi para Ibu Rumah Tangga (IRT) Desa Prabumenang Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat tersebut, melakukan penyetopan terhadap ratusan mobil baik Dump Truk maupun mobil Tronton yang melintas di Desa mereka.


Menyebabkan, arus lalu lintas sempat macet sepanjang beberapa kilo, dari aksi protes IRT Desa Prabumenang Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat beberapa jam.


Terpantau dilapangan, dari aksi protes para ibu ibu rumah tangga ini, membuat unsur Tripika turun kelapangan guna meredam emosi IRT dan mengatur lalulintas.


Terlihat dilapangan Danramil 405/02 Merapi Kapten Inf Sudiyono, Kapolsek Merapi IPTU Samsuardi, Camat Merapi Timur Miharta SE M.Si. Untuk regu pengamanan dari Polsek Merapi, regu dari Danramil 02 Merapi, dan unit Intel Kodim 0405 Lahat, Satlantas Polres Lahat.


Masa berkekuatan lebih kurang sekitar 150 orang yang bertujuan, memintak kepada Pemerintah Kabupaten Lahat untuk dapat menyelesaikan permasalahan debu yang merajalela, apabila tidak ada penyelesaian ratusan IRT akan tetap dijalan.


Para IRT menuntut biaya konpensasi 35 juta dalam 1 Desa, lalu, mintak dipekerjakan 12 orang dalam sehari, mintak penerpalan secara bagus, dan mobil yang melintas tidak boleh berkecepatan tinggi.


Sekitar pukul 17.30 WIB sejumlah masa mulai berkumpul dipinggir jalan dengan menggunakan ban dan kun jalan dan memasang dipinggir jalan. Sekira pukul 17.45 WIB, masa terus bertambah dan melakukan pemblokiran jalan raya.


Sehingga menimbulkan kemacetan dari Lahat menuju Muara Enim sekitar 3 KM dan dari Muara Enim ke Lahat sekitar 2 KM. Namun, sekira pukul 19.20 WIB Bupati Lahat Cik Ujang tiba dilokasi demo.


Dalam pidatonya, sengaja saya datang dari jauh untuk hadir ditengah tengah masyarakat dan saya mendengar keluh kesah rakyat. "Harapan saya dengan hadirnya saya disini dapat menyampaikan poin poin yang dimintak dan dapat segera diselesaikan," janji CU.


Ibu Santi (37) warga Desa Prabumenang dirinya menyampaikan rasa kekecewaan mereka, karena sudah beberapakali menyampaikan tuntutan namun tidak pernah ditanggapi termasuk penyiraman jalan dan debu.



"Kalau disiram debu jalan ini dapat berkurang. Tapi, apa buktinya telah beberapa kali kami sampaikan keluhan kami, namun, terkesan tidak diindahkan oleh pak Bupati Lahat yang mengaku jeme mehapi," teriak Santi.


Lalu, ditanggapi Bupati Lahat Cik Ujang dan berjanji pertemuan akan dilaksanakan pada Senin (21/09/2020) sekira pukul 09.00 WIB, CU berpesan Kepala desa, BPD dan perwakilan ibu ibu menghadap saya di kantor kemudian perusahaan yang melintasi ini akan saya panggil semuanya.


"Sekarang saya mintak masaa dapat membubarkan diri. Karena akibat dari aksi ini berdampak dan menggangu jalan umum," teriak Bupati Lahat.


Sekitar pukul 19.37 WIB masa membubarkan diri dengan tertip dan lalulintas di kondisikan oleh Polsek Merapi untuk di normalkan kembali. Terlihat, adanya masa berkumpul kembali  karena hasil negosiasi tidak tidak penuhi oleh Perusahaan yang ada. (Yung/Din/Tim)