Jelang Lebaran, Jagoanku Minta Dibuatkan Kue Bawang -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Jelang Lebaran, Jagoanku Minta Dibuatkan Kue Bawang

5/09/2021

 


Globalnewsindonesia.com,- Banda Aceh,-  Membuat kue bawang jelang Lebaran sudah merupakan tradisi di keluarga kecil kami tak terkecuali hari ini, Sabtu (08/05/2021). 


Tiap lebaran, anak-anak selalu bertanya, kapan buat kue bawangnya, Abi/Ummi? Biasanya kami membuat kue bawang sebanyak 3 Kg.


Mumpung Sabtu -Minggu, libur kerja, ku pesan sama istri untuk membeli bahan kue bawang di Pasar Baru Kota Banda Aceh, tadi siang. Tadi jelang sore sudah di giling tinggal di goreng nanti malam selepas taraweh. 


Adapun bahan kue bawangnya antara lain, tepung terigu, telur 6 butir, bawang merah, bawang putih, lada, daun seledri, royco, mentega, minyak goreng, air hangat untuk mengadon, tepung tapioka untuk menabur dan lainnya. Bisa juga pakai cabe kalau mau warna kue bawangnya kemerahan. 


Sabtu Minggu atau hari libur adalah waktu yang tepat untuk membuat kue bawang di rumah karena kita memiliki bawang waktu luang dan berkonsentrasi menyelesaikannya. 


Sehingga sekalipun pandemi Covid-19 di Negeri tercinta, khususnya di Aceh belum berakhir, kita masih bisa tetap produktif walau di rumah saja, khususnya diakhir Bulan Ramadhan 1442 H. 


Kue bawang atau biasa juga disebut keripik bawang, walau sederhana namun karena merupakan cemilan kesukaan anak-anak atau keluarga kecil kami, otomatis dengan adanya kue bawang dapat menambah imun positif dalam tubuh untuk mencegah Covid-19. 


Tadi sore sebelum berbuka puasa, sengaja ku goreng sekucupnya saja sebagai penambah menu makan anak-anak selepas mereka berbuka puasa dengan kurma dan lainnya. 


Yang menarik ketika mereka makan sengaja ku tanyakan pada anak-anak bagaimana rasanya kue bawang tersebut? 


Anak pertama ku yang bernama Rais menjawab enak sementara anak kedua ku yang bernama Ali menjawab, 100. 


Suatu kebahagian tersendiri bagi kami bisa menikmati kue bawang jelang lebaran 1442 H walaupun tidak mudik lintas Provinsi yang penting bisa berkumpul bersama keluarga kecil kami dan tentunya kami akan mudik secara virtual untuk mencegah Covid-19 sesuai dengan program Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat. 


Mari, kita sikapi ketiadaan mudik dan tetap menjaga keluarga dari pandemi Covid-19 dengan IMAN, yaitu beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.


AMAN, yaitu patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yang sering dikenal dengan istilah 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun.


Dan IMUN, yaitu istirahat cukup, olahraga teratur, tidak panik, bergembira, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.


Selamat menyambut Idul Fitri 1442 H. Taqabalallahu Minna wa Minkum, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. "Fastabiqul Khairat dan Salam Tangguh. (Dae Wan)