GNI- Pagar Alam Sumatera Selatan; Suasana kebersamaan dan ketenangan menyelimuti Masjid Ar-Rahman Karang Dalo, Kota Pagar Alam, saat ratusan jamaah melaksanakan Sholat Idul Fitri dengan penuh kekhusyukan. Dipimpin oleh Imam Sofyan, ibadah berlangsung khidmat, diiringi lantunan takbir yang menggema sebagai syiar kebahagiaan menyambung kemenangan setelah sebulan berpuasa.
Khotbah Id yang disampaikan oleh Muhammad Ridwan Alfarizi menjadi puncak refleksi spiritual. Dengan lugas, ia menekankan pentingnya menjaga ukhuwah islamiah sebagai fondasi persatuan umat. “Ukhuwah bukan sekadar persaudaraan dalam iman, tapi juga komitmen untuk saling mendukung, menghormati perbedaan, dan menghindari sikap egois yang merusak harmoni,” ujarnya.
Khotib juga mengingatkan jamaah tentang urgensi hablum minannas (hubungan baik antarmanusia) dalam kehidupan bermasyarakat. “Keimanan kita tak hanya diukur dari hubungan dengan Allah (hablum minallah), tapi juga bagaimana kita bersikap adil, peduli, dan berbuat baik kepada sesama,” tegasnya. Pesan tentang saling memaafkan lpun menjadi penutup yang menyentuh: “Memaafkan adalah jalan menuju ketenangan jiwa. Lepaskan dendam, buka hati, dan jadikan momen Id ini sebagai awal untuk memperbaiki ikatan sosial yang retak.”
Usai sholat, seluruh jamaah terlibat dalam tradisi saling bermaafan dan bersalaman. Raut haru terpancar saat tua-muda, kaya-miskin, bersatu dalam pelukan hangat, mengikis sekat perbedaan. “Inilah esensi Idul Fitri: kembali suci, kembali menyatu,” ucap seorang jamaah sambil tersenyum.
Kegiatan yang diwarnai semangat toleransi ini tidak hanya mengokohkan iman, tetapi juga menjadi teladan bagi masyarakat Pagar Alam tentang pentingnya merawat kebersamaan dalam keberagaman. Masjid Ar-Rahman kembali membuktikan perannya sebagai mercusuar nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.