Header Ads Widget

Demokrasi Ternoda: PSU Ungkap Kecurangan Sistematis, Kemenangan Luber Dipertanyakan!

 


Pagaralam - GNI; Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 5 Kelurahan Sidorejo, Kota Pagar Alam, pada Minggu (1/12) mengguncang integritas pemilu. Hasilnya berbeda drastis dari Pilkada serentak 27 November lalu, memunculkan indikasi kuat kecurangan sistematis yang melibatkan penyelenggara pemilu.

Rekapitulasi suara PSU menunjukkan penurunan suara drastis untuk Paslon nomor urut 3 sebanyak 109 suara, sementara Paslon nomor urut 2 justru mengalami lonjakan hingga 99 suara. Fakta ini memicu tuntutan dari saksi Paslon 2, Alpian-Alfikriansyah, untuk menggelar PSU di seluruh Kecamatan Pagar Alam Selatan.

“Kami menemukan tanda tangan daftar hadir di lebih dari 20 TPS identik, seolah-olah dibuat oleh satu orang. Selain itu, fotokopi KTP pemilih jalur DPK tidak ditemukan di kotak suara, tetapi berada di tangan pihak penyelenggara,” ungkap Alkahfi, saksi Paslon 2, dengan tegas. Ia menuding kecurangan ini dirancang untuk memenangkan salah satu paslon tertentu, menciderai prinsip demokrasi.

Tudingan tersebut diamini oleh saksi Paslon nomor 1, Hepy-Efsi. “Kecurangan ini menodai demokrasi dan harus diluruskan. Kami mendukung PSU di seluruh TPS Kecamatan Pagar Alam Selatan,” ujar Taufikurahman, saksi Paslon 1.

Hasil PSU di TPS 5 Sidorejo hanya menegaskan adanya masalah serius dalam integritas penyelenggaraan pemilu. Jika dugaan ini terbukti, demokrasi di Kota Pagar Alam akan berada di titik nadir, dan kepercayaan publik terhadap lembaga penyelenggara bisa runtuh. Apakah KPU dan Bawaslu siap bertindak tegas, atau akan membiarkan demokrasi ini semakin ternoda?