Header Ads Widget

Apresiasi dari Founder Bela Purwakarta, Aa Komara "Purwakarta Reaksi Cepat"


Reaksi Cepat dari Tim DISTARKIM melaksanakan pengecekan ke TKP

Globalnewsindonesia.com,- Purwakarta - Situ Buleud merupakan Kawasan *icon* unggulan kepariwisataan Purwakarta yang juga sudah menjadi *Landmark* dan *Heritage* Purwakarta serta menjadi pusat aktivitas warga Purwakarta terutama di akhir pekan. 

Tak hanya warga lokal, pelancong dari luar kota dan provinsi pun turut berdatangan, tak sedikit pula turis dari mancanegara berkunjung ke kawasan yang menjadi primadona masyarakat Purwakarta ini.

Namun kadangkala pengunjung mengalami situasi tidak nyaman dan aman dalam beraktivitas, pada hari minggu kemarin, sewaktu Kami beraktivitas di Situ Buleud, seorang Ibu Rumah Tangga, asal kelurahan Tegal Munjul, terjatuh pada saat berolahraga di jalur lintasan *Jogging Track*, dan mengalami luka sobek yang cukup dalam di bagian bibir serta luka bengkak di sekitar pipi kiri, sementara bagian kakinya terindikasi memar ( luka dalam ). 

Setelah diselidiki ternyata di lintasan *Jogging Track* tersebut ditemukan banyak lubang.

Hal ini bisa terjadi dikarenakan 2 sebab : stamina pejalan kaki yang tidak prima, karena faktor keletihan hingga kurang fokus saat berjalan, serta sebab keduanya adalah faktor medan lintasan yang tidak memadai hingga menunjang memperburuk situasi yang menyebabkan seseorang dapat tersandung atau terpeleset jatuh. 

Dari laporan yang didapat, kejadian pejalan kaki terjatuh di lintasan *Jogging Track* itu sudah kerap terjadi.

Dalam situasi ini perlu solusi agar tidak larut dalam dinamika *"siapa yang salah atau saling menyalahkan"* , apakah salah pejalan kaki yang tidak berhati-hati atau sarana *jogging track* tersebut yang memang sudah waktunya harus diperbaiki.

Bisa dibayangkan jika yang terjatuh adalah Turis Mancanegara, warga negara adidaya Super Power seperti Amerika atau Inggris, maka nama Purwakarta akan tercemar di mata dunia dan bisa saja pihak Amerika tidak hanya protes terhadap Bupati, tentu turut kecewa terhadap Presiden RI, Prabowo Subianto. 

Artinya, hal yang dianggap remeh temeh ini akan menjadi sesuatu yang besar *impact*-nya, jika tidak lekas diantisipasi dan dicarikan solusinya.

Bersyukurnya, ketika esoknya, Senin pagi, Kami berkordinasi dengan dinas terkait, hal ini langsung direspon cepat oleh  Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim) Purwakarta, Agung Wahyudi, dan pada saat itu pula langsung menerjunkan Tim untuk melakukan pengecekan ke lokasi.

Untuk itu, Kami apresiasi Gerak Cepat dari Distarkim, layanan seperti inilah yang dibutuhkan oleh masyarakat Purwakarta dan semoga Bupati Purwakarta yang terpilih pada PILKADA nanti mampu meningkatkan model pelayanan " PURWAKARTA REAKSI CEPAT " atau FAST RESPOND, ketika ada aduan dari masyarakat.

Selanjutnya, karena Situ Buleud ini menjadi Etalase Kepariwisataan dan Sentrum Aktivitas Warga Lokal dan Luar, Kami usulkan agar disediakan *Tourism Centre* , sebagai Pusat Informasi Wisata bagi pengunjung yang ingin tahu Sejarah Situ Buleud, Profil Situ Buleud dan setelah berwisata dari Situ Buleud ingin berkunjung ke Destinasi Purwakarta lainnya.

Kemudian, agar ditempatkan para  *Pemandu Wisata / Tourist Guide* yang siaga terutama di setiap akhir pekan, Sumber Daya Manusia nya bisa diseleksi dari Komunitas Mojang Jajaka  ( MOKA ) yang notabene dibawah binaan Disporaparbud.

Secara *Attitude* dan Penampilan tentunya para MOKA ini sudah *recommended*, tinggal diseleksi yang paling cakap dan fasih berbahasa asing, terutama Inggris. Sebagai mitra penunjangnya dapat berkolaborasi dengan siswa/siswi didik dari lembaga kursus bahasa Inggris yang tersebar di Purwakarta, hitung hitung mereka melaksanakan *Outing Class*, dengan praktek langsung dilapangan untuk menguji kemampuan *Conversation* nya dengan turis asing.

Selain kebutuhan tambahan layanan penunjang kepariwisataan tersebut, yang tak kalah mendesak dan sangat penting adalah perlunya *Tim Medis*, baik itu dari Dinas Kesehatan maupun Puskesmas untuk bersiaga terutama pada setiap akhir pekan. Mengingat kejadian pengunjung yang terkena musibah atau kecelakaan baik di area dalam maupun luar Situ Buleud kerap terjadi. 

Seingat Kami selaku pengguna fasilitas publik maupun warga yang beraktivitas di Situ Buleud, tidak hanya sekali menyaksikan warga yang terkena musibah di kawasan Situ Buleud, 

bahkan Kami turut terlibat langsung dalam proses evakuasi warga hingga membawanya ke Rumah Sakit Bayu Asih, baik itu yang terkena serangan jantung maupun warga yang terjatuh. Dilematis nya, ada saja warga yang dibawa ke rumah sakit tersebut tidak memiliki BPJS dan terkendala biaya. Belum lagi ketika proses evakuasi terhambat oleh pergerakan manusia yang hilir mudik di Situ Buleud. -Sementara penyelamatan Nyawa seseorang berpacu dengan Waktu-.

Dengan adanya Tim Medis yang berjaga ini, diharapkan ketika ada warga yang terluka atau bermasalah kesehatannya dapat segera mendapat pertolongan pertama yang memadai, selanjutnya dengan adanya armada Ambulan yang disiapkan Tim Medis, akses pergerakan evakuasi lebih lancar dan cepat termasuk ketika berkordinasi dengan pihak rumah sakit terutama dalam mengurus administratif nya, contoh kasus bila ada warga yang terkendala BPJS nya tersebut, namun tetap perlu penanganan segera. Tentu jika yang mengurusnya Tim Medis Resmi dari Dinas Kesehatan atau Puskesmas akan memudahkan jalur kordinasinya dengan manajemen pihak Rumah Sakit.

Dua hal *urgent* di atas, yaitu Optimalisasi layanan serta SDM Kepariwisataan dan Tim Medis, diusulkan karena Kami melihat tugas Satpol PP yang berjaga sudah "Overload" dan melewati kapasitasnya, yang seyogyanya tugas mereka cukup dalam fungsi pengawasan keamanan, ketertiban dan pengamanan aset daerah. 

Kami sering menyaksikan Satpol PP ikut memandu turis asing maupun domestik dengan kemampuan komunikasi bahasa asing yang terbatas, serta harus merangkap menjadi Tim Medis dengan peralatan sederhana bermodalkan sebotol *Betadine*.

Tambahan lainnya, kegiatan umkm yang berjualan di area Situ Buleud sebaiknya ditata, baik formasi maupun tampilannya, agar tidak nampak kumuh, supaya Citra Purwakarta semakin Naik Kelas.

Semoga dengan adanya Sinergitas Lintas Sektoral, dalam hal ini : DISPORAPARBUD, DINAS KESEHATAN, DINAS KOPERASI UMKM, PERDAGANGAN dan PERINDUSTRIAN, SATPOL PP, maka Situ Buleud yang merupakan Objek *Heritage* Saksi Bisu Perjalanan Perintisan Purwakarta dan merupakan Karya Peninggalan Bersejarah dari Pendiri Purwakarta : Dalem Sholawat ( R.A.A. Suriawinata ) serta peran penting sesepuh lainnya, akan selalu nampak *CANTIK, ISTIMEWA, SAE dan BERKAH*. (mjn)