GlobalNewsindonesia.com-Bantaeng, Sejumlah LSM mengapresiasi langkah cepat polres Bantaeng yang telah mengamankan pelaku pembusuran yang kini meresahkan masyarakat Bantaeng yang berjuluk Butta Toa.
Unit Resmob Reskrim polres Bantaeng telah mengamankan pelaku pembusuran IK (17) warga Jl. Hambali 2 Kel. Bontosunggu Kec. Bissappu Kabupaten Bantaeng bersama beberapa temannya.
Hal ini mendapat Apresiasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dalam upaya menciptakan suasana Kamtibmas dikabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan
Ketua LSM Pemuda LiRa, Yusdanar Hakim Mengatakan langkah cepat tim Resmob polres Bantaeng kita apresiasi dan perlu kita support berkat peran unit Resmob Satreskrim polres Bantaeng yang dimotori AKB Andi Kumara, SH SIK MSi, berhasil menangkapnya pelaku tindak kriminal.
"Kami yang selalu mengkritisi kinerja kepolisian hari ini, Kami mewakili masyarakat mensupport langkah Kapolres Bantaeng dalam hal penindakan tindak kriminal dikabupaten Bantaeng."kata Yusdanar
Dikatakannya kinerja kepolisian Polres saat ini dinilai menunjukkan adanya keseriusan dalam hal penindakan terhadap peredaran Narkotika, Judi, dan tidak kriminal yang marak dan meresahkan selama ini.
Ia juga meminta dengan adanya peristiwa pembusuran yang menelan korban jiwa, polisi terus aktif melakukan patroli dengan melibatkan Bhabinkamtibmas dan merasia terhadap kelompok Gen motor dan Bengkel dikabupaten Bantaeng.
Dirinya menduga maraknya kasus pembusuran dikarenakan adanya pembuatan senjata tajam busur yang dibuat oleh kelompok dan gen motor melalui bengkel.
"Kami duga adanya keterlibatan Bengkel yang memproduksi busur panah" ungkapnya Kamis,(12/5/22)
Maraknya Kasus Bullying dan Busur Panah
Sebelumnya ketua LSM TKP Aidil Adha, Mengucapkan apresiasi terhadap kinerja kepolisian Polres Bantaeng yang menangkap pelaku pembusuran yang mengakibatkan Angga (17) meninggal dunia.
Kejadian ini bukan hanya kali ini terjadi berbicara dengan kabupaten Bantaeng yang dikenal diera prof. Nurdin Abdullah menjadi Bupati, seakan menjadi kota yang di penuhi dengan rasa ketakutan bertahun tahun kondisi Bantaeng dalam bayang bayang keresahan yang di sebabkan rawannya terjadi kasus bullying dan pembusuran yang Viral kerap dilakukan oleh, Anak di bawah umur.
Hal ini perlu di sikapi dengan sangat serius karna kejadian ini menjadi tanggung kita bersama baik Polisi, Pemerintah, Tokoh Agama, tokoh Pemuda dan lembaga Pemerhati Anak terlebih penting peran orang tua.
_"jika persoalan ini hanya di sikapi oleh pihak kepolisian maka saya yakin penggunaan busur terhadap remaja, anak di bawah umur akan berlanjut dimana tidak tertutup kemungkinan ada Anga lain menjadi korban serta melahirkan geng geng baru di Bantaeng,"ungkapnya
Masih kata Aidil, diakuinya bahwa polisi dalam hal ini polres Bantaeng selalu hadir dalam menyikapi hal ini tapi orang tua, tokoh agama, tokoh pemuda terlebih pemerintah kabupaten Bantaeng harus lebih aktif melakukan pengawasan dan edukasi terhadap kenalan anak generasi pelanjut kita"ujarnya pria berambut gondrong ini.
Selama ini yang saya lihat ketika polisi melakukan penangkapan di mana pelaku tersebut adalah anak di bawah umur seakan tidak ada campur tangan pemerintah dalam mengambil sikap atau langkah langkah yang tepat dalam melakukan pembinaan terhadap Anak atau pelaku pengguna busur,
Sejatinya pemerintah sudah mempersiapkan itu, jika bupati mengatakan pemerintah akan mengambil langkah taktis maka itu sudah menjadi kewajibannya paling tidak ada rumah singgah buat mereka untuk dibina.
_" saya berharap dengan rencana pemerintah dapat memberi ruang atau tempat di mana Anak-anak yang terlibat dalam pengelompokan busur dapat terbina dengan baik dan kembali koridornya masing agar kedepannya tidak ada lagi korban tindak kriminal yang menghilangkan generasi bangsa"pungkasnya