GlobalnewsIndonesia.com,- CIANJUR,- Kabupaten Cianjur tercatat minim memiliki museum sejarah cagar budaya yang menampilkan sejarah Kabupaten Cianjur.
Hal tersebut membuat Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Cianjur terus mengupayakan agar Kabupaten Cianjur memiliki museum atau cagar budaya yang memuat sejarah Cianjur.
Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disparpora Cianjur, Ahmad Taufik Rahman mengatakan, ada beberapa tempat yang menjadi pelestarian budaya dan kesenian, Jumat (20/8/ 2021).
"Mulai dari gedung Dewan Kesenian Cianjur (DKC) dan bangunan lama lainnya. Rencananya dulu itu pemerintah juga mau membuat museum secara khusus yang di samping Sekretariat Daerah (Setda) bekas SMAN 2 Cianjur itu juga masuk cagar budaya makanya akan dilestarikan untuk museum budaya," Taufik
Ia menambahkan, namun belum mengetahui persis mengenai seluk beluk DKC sebagai bagian dari sejarah Cianjur.
DKC sendiri kerap digunakan untuk melestarikan kesenian Cianjur yaitu Ngaos, Mamaos, Maenpo.
"Hanya mungkin sekarang kondisinya belum tertata juga untuk pemanfaatnya belum maksimal, mudah-mudahan dengan ada konsep budaya bisa dimaksimalkan pemanfaatnya dan akan ada renovasi,"jelasnya.
Saat ini di Kabupaten Cianjur baru ada beberapa tempat yang dimasukan ke dalam Peraturan Gubernur agar menjadi cagar budaya.
"Salah satunya bangunan bekas SMAN 2 Cianjur dan Bumi Ageung juga sekarang sedang diupayakan untuk menjadi cagar budaya,"ungkapnya.
Akan tetapi Disparpora ingin mengembangkan pariwisata terlebih, dan bidang itu masuk dalam perencanaan jangka menengah dan panjang.
"Hanya mungkin kita untuk penataanya perlu skala prioritas, mana yang harus disegerakan, kalau semuanya sekaligus kita juga terbatas anggaran,"pungkasnya. (yn)