Warga Soroti Kinerja Kades Compang Teo, Ini Klarifikasi Kades

 


GlobalNewsIndonesia.Com,-Borong Ntt, Warga soroti kinerja kepala desa (Kades) Ubaldus Tamur, Desa Compang Teo Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Ntt


Hal yang menajadi sorotan warga, Pertama, jarangnya Aparat Desa masuk Kantor, Kedua, pekerjaan fisik Th 2020 Lapen di dusun Teo belum tuntas, Ketiga insentif kader berjumlah 80 orang belum di bayar.




Kepada media ini, Selasa (23/02), salah Satu tokoh muda yang enggan dimediakan namanya mengatakan bahwa Kepala Desa Compang Teo sudah mengangkangi regulasi,


Buktinya kata Dia, selama Th 2020 proritas Dana Desa itu kan fokus di BLT namun Kades masih nekat kerja fisik, sehingga lanjutnya, beberapa kegiatan fisik itu dalam pelaksanaanya "Mandek" tidak tuntas.


Dalam pelaksanaannya kemarin di Th (2020) pemerintah Desa tidak terbuka untuk beberapa pagu anggaranya, hal itu menurutnya, 


Pemdes tidak pernah pasang Papan informasi    terkait dana Desa, setiap pelaksanaan proyek juga tidak pernah pajang papan tender proyek, 


Warga juga tuding pengelolaan Dana Desa tidak transparansi hampir semua Item kegiatan baik proyek fisik maupun non fisik.


"Dana Desa maupun proyek itu harusnya terbuka untuk publik," jelasnya.


Untuk insentif tenaga kader yang berjumlah 80 orang selama enam bulan sampai sekarang saja belum dibayar, lanjutnya.


" Kami minta insentif kader segera di bayar, itu hak mereka karena kewajiban sudah mereka jankan, mereka sudah kerja selam ini," imbuhnya.


Kemudian, warga soroti terkait jam masuk kantornya kepala Desa. Menurutnya, selama ini kades jarang di Kantor begitu juga aparatnya,


Sehingga kalau warga membutuhkan pelayanan, terpaksa harus datang ke Rumah Kades.


"Lagi lagi kami sampaikan kades beserta perangkat desa sudah mengkianati regulasi dan sudah terjadi korupsi waktu".


Katanya, terkait jam kerja, hari kerja dalam efektif kan5 Hari kerja, tetapi faktanya seluruh aparat Desa dan Kades tunggu mimpi baru masuk kantor ini menyimpng dari (PERBUB)", tambahnya.


Sementara itu, Kepala desa (Kades) Compang Teo Ubaldus Tamur, saat dikonfirmasi media Selasa (23/2) mengatakan bahwa terkait keterbukaan soal anggaran proyek Lapen Tahun 2020 lalu Ia mengakui papan proyek benar tidak dipajang.


Sesuai pengaduan masyarakat terkait proyek lapen yang tidak tuntas dikerjakan itu betul, ngaku Kades, namun proyek Lapen yang sisa 38 meter itu anggaranya diahlikan untuk proyek Tembok Penahanan Tanah (TPT). 


Kemudia ia menjelaskan, terkait insentif tenaga kader berjumlah 80 orang yang tunggak selama enam bulan, ia berjanji akan dibayar dalam waktu dekat.



"Sah sah saja Masyarakat menialai dan mengkritisi kinerja Saya, tetapi pada dasarnya mereka tidak tau kenapa ada pemotongan Volume pekerjaan dan kenapa honor kader belum di bayar, uangnya masih ada ko"


"Pemotongan volume pekerjan lapen itu iya benar, tetapi kita alihkan dana tersebut untuk pembangunan TPT karena dana pembuatan TPT itu sebenarnya tidak ada, 


Lebih detail ia menjelaskan  bahwa sementara ada di tempat lain terkena longsor dan butuh TPT agar tidak berdampak yang lebih parah, walaupun kita belum kerjakan tetapi dananya ada dan masih di pihak  ke 3 dan sebentar lagi akan di kerjakan", jelasanya.


"Terkait honor para kader lanjut Kades, itu juga akan kami berikan hanya tunggu dana itu dari pihak ke 3 yaitu dana yang tersisa dari pemotongan volume lapen yang di persoalakan oleh masyarak itu


Dana lapen itu sudah lunasi ke pihak ke 3 namun di tengah jalan tidak diteruskan dengan pemotongan volume sepanjang 38 meter.


Alasan kenapa tidak di teruskan, itu karena ada kebutuhan lain diantaranya honor kader dan bangun TPT karena dana untuk kader waktu itu kita pakai untuk BLT sebagiannya, 


"Benar kami nabrak regulasi tetapi semuanya untuk kepentingan rakyat juga ini memang resiko kami dengan mengsiasatinya," kata sang kades.


"Intinya secepatnya kami upayakan dana tersisa di pihak ke 3 itu di kembalikan ke pihak  kami untuk menepis dugaan dari masyarakat" Pungkasnya.

(Wens)

GlobalNewsIndonesia.Com-Borong Ntt, Warga soroti kinerja kepala desa (Kades) Ubaldus Tamur, Desa Compang Teo Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Ntt


Hal yang menajadi sorotan warga, Pertama, jarangnya Aparat Desa masuk Kantor, Kedua, pekerjaan fisik Th 2020 Lapen di dusun Teo belum tuntas, Ketiga insentif kader berjumlah 80 orang belum di bayar.


Kepada media ini, Selasa (23/02), salah Satu tokoh muda yang enggan dimediakan namanya mengatakan bahwa Kepala Desa Compang Teo sudah mengangkangi regulasi,


Buktinya kata Dia, selama Th 2020 proritas Dana Desa itu kan fokus di BLT namun Kades masih nekat kerja fisik, sehingga lanjutnya, beberapa kegiatan fisik itu dalam pelaksanaanya "Mandek" tidak tuntas.


Dalam pelaksanaannya kemarin di Th (2020) pemerintah Desa tidak terbuka untuk beberapa pagu anggaranya, hal itu menurutnya, 


Pemdes tidak pernah pasang Papan informasi    terkait dana Desa, setiap pelaksanaan proyek juga tidak pernah pajang papan tender proyek, 


Warga juga tuding pengelolaan Dana Desa tidak transparansi hampir semua Item kegiatan baik proyek fisik maupun non fisik.


"Dana Desa maupun proyek itu harusnya terbuka untuk publik," jelasnya.


Untuk insentif tenaga kader yang berjumlah 80 orang selama enam bulan sampai sekarang saja belum dibayar, lanjutnya.


" Kami minta insentif kader segera di bayar, itu hak mereka karena kewajiban sudah mereka jankan, mereka sudah kerja selam ini," imbuhnya.


Kemudian, warga soroti terkait jam masuk kantornya kepala Desa. Menurutnya, selama ini kades jarang di Kantor begitu juga aparatnya,


Sehingga kalau warga membutuhkan pelayanan, terpaksa harus datang ke Rumah Kades.


"Lagi lagi kami sampaikan kades beserta perangkat desa sudah mengkianati regulasi dan sudah terjadi korupsi waktu".


Katanya, terkait jam kerja, hari kerja dalam efektif kan5 Hari kerja, tetapi faktanya seluruh aparat Desa dan Kades tunggu mimpi baru masuk kantor ini menyimpng dari (PERBUB)", tambahnya.


Sementara itu, Kepala desa (Kades) Compang Teo Ubaldus Tamur, saat dikonfirmasi media Selasa (23/2) mengatakan bahwa terkait keterbukaan soal anggaran proyek Lapen Tahun 2020 lalu Ia mengakui papan proyek benar tidak dipajang.


Sesuai pengaduan masyarakat terkait proyek lapen yang tidak tuntas dikerjakan itu betul, ngaku Kades, namun proyek Lapen yang sisa 38 meter itu anggaranya diahlikan untuk proyek Tembok Penahanan Tanah (TPT). 


Kemudia ia menjelaskan, terkait insentif tenaga kader berjumlah 80 orang yang tunggak selama enam bulan, ia berjanji akan dibayar dalam waktu dekat.



"Sah sah saja Masyarakat menialai dan mengkritisi kinerja Saya, tetapi pada dasarnya mereka tidak tau kenapa ada pemotongan Volume pekerjaan dan kenapa honor kader belum di bayar, uangnya masih ada ko"


"Pemotongan volume pekerjan lapen itu iya benar, tetapi kita alihkan dana tersebut untuk pembangunan TPT karena dana pembuatan TPT itu sebenarnya tidak ada, 


Lebih detail ia menjelaskan  bahwa sementara ada di tempat lain terkena longsor dan butuh TPT agar tidak berdampak yang lebih parah, walaupun kita belum kerjakan tetapi dananya ada dan masih di pihak  ke 3 dan sebentar lagi akan di kerjakan", jelasanya.


"Terkait honor para kader lanjut Kades, itu juga akan kami berikan hanya tunggu dana itu dari pihak ke 3 yaitu dana yang tersisa dari pemotongan volume lapen yang di persoalakan oleh masyarak itu


Dana lapen itu sudah lunasi ke pihak ke 3 namun di tengah jalan tidak diteruskan dengan pemotongan volume sepanjang 38 meter.


Alasan kenapa tidak di teruskan, itu karena ada kebutuhan lain diantaranya honor kader dan bangun TPT karena dana untuk kader waktu itu kita pakai untuk BLT sebagiannya, 


"Benar kami nabrak regulasi tetapi semuanya untuk kepentingan rakyat juga ini memang resiko kami dengan mengsiasatinya," kata sang kades.


"Intinya secepatnya kami upayakan dana tersisa di pihak ke 3 itu di kembalikan ke pihak  kami untuk menepis dugaan dari masyarakat" Pungkasnya. (Wens)

Lebih baru Lebih lama