Tolak Bala Exlusive Ala Camat Congkar Ismail Jehada -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Tolak Bala Exlusive Ala Camat Congkar Ismail Jehada

2/21/2021

 



GlobalNewsIndonesia.Com- Borong Ntt, Banyak orang Manggarai sudah melupakan sejarah adat dan budaya asli Manggarai, adopsi kebudayaan barat selalu mengisi dan menghiasi kehidupan masyarakat Manggarai secara global.


Setiap acara selalu mengutamakan budaya barat lupa kebiasaan dan adat budaya Manggarai yang asli, itulah realita masyarakat Manggarai yang hidup di zaman globalisasi,


Akibatnya adat dan budaya asli Manggarai dengan sendirinya bergeser dan bertumbuh suburlah budaya barat di seluruh pelosok Manggarai Raya.


Di setiap acara dan upacar, budaya barat sellu menjadi acara pamungkas masyarakat Manggarai lupa adat dan budaya sendiri yang sudah di wariskan nenek moyang.




Tetapi tidak demikian dengan putra asli Congkar Ismail Jehada yang baru di angkat menjadi Camat di Kecamatan Congkar dan menjadi Camat pertama di Kecamatan Congkar.


Ismai Jehada hadir merubah kebiasaan masyarakat Congkar yang sebelumnya  sanjungkan kebudayaan barat dan lupa dengan adat dan budaya asli Manggarai.


Ismail Jehada hadir membawa perubahan di Kecamatan Congkar, kedekatannya pertama lebih kepada pendekatan adat dan buadaya asli Manggarai.


Menjadi prioritas utama selain menjalani roda Pemerintahannya sebagai Camat, Dia juga mulai mengangkat kembali adat dan budaya Manggarai pada setiap acara yang di lakukannya sejak dia terpilih dan di angkat menjadi Camat Congkar yang pertama di Kecamatan Congkar.


Dia selalu mengajak tua tua adat untuk bangkitkan kembali dan kedepankan kegiatan adat dalam setiap upacara upacara adat yang menjadi kebiasaan orang manggarai asli


Sebagai Sujud syukur Camat Ismail Jehada Membuat Acara sykuran yang di selenggarakan di Kampung Kalo Lengko Ajang Sabtu, (20/2)


Turut Hadir DPRD Kabupaten manggarai Timur Bapak Ustat jemin sekaligus keterwakilan dari seluruh anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur juga merupakan keterwakilan dari Bapak Bupati Agas Andreas Dan Wakil Bupati Bapak Stefanus Jahur, 


Tokoh agama, tokoh pendidik, tokoh adat,  sesepuh dan para kepala desa dan lurah se kecamatan congkar.


Pada tempatnya Camat Ismail menyampaiakan kata sambutan pada acara resepsi bersama Sabtu, (20/2) sebagai sujud syukur atas kepercayaan Bupati mengutusnya menahkodai Kecamatan Congkar, 


Iya pun mengajak dan menyampaiakan, membangun sebuah kecamatan menuju tingkat kemajuan tidaklah bisa seorang Camat itu bekerja sendiri, maka dengan rendah hati Saya mengajak seluruh Masyarakat Kecamatan Congkar,


Dengan caranya masing masing mendukung bersama dalam bentuk apa saja membantu untuk kemajuan Kecamatan Congkar kedepan, 


Begitu juga tokoh adat dan tokoh agama juga tokoh pendidik, mari kita selalu utamakan budaya lonto leok (duduk bersama) di dalam setiap acara dan kegiatan apa yang akan kita lakukan" tuturnya.


Moto Saya kata camat ismail, " membangun Congkar harus berlandaskan iman, budaya, semangat gotong royong secara jujur dan disiplin menuju INI BARU CONGKAR"


Semngat Camat baru Congkar ini di dukung penuh oleh seluruh masyarakat Congkar terbukti dengan banyaknya kegiatan nyata, baik sebelum pra 100 Hari kerja sampai masuk di program 100 Hari kerjanya.


Setiap momen kegiatan selalu Dia kedepankan adat dan budaya khas asli Manggarai dan setiap acara itu sellu hadirkan Tokoh Agama dan Tokoh Adat


Momen syukuran dari Camat Congkar Ismail Jehada ini pun di awali dengan ritual adat yang di seponsori oleh Bupati Manggarai Timur Agas Andreas, dan Wakil Bupati Manggarai Timur Stefanus Jagur bersama segenap DPRD se Kabupaten Manggarai Timur,


Yaitu acara tolak bala, acara tersebut di laksanakan di Kampung Kalo Lengko Ajang Kecamatan Congkar. Saat di temui Media Sabtu, (20/2) Camat Ismail menjelaskan terkait ritual tolak bala, " Ritual tolak bala sudah kami lakukan Juma'at malam, (19/2) dan di lakukan tengah malam,  


Tujuannya, untuk Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Manggarai Timur dan Wakil, dan  segenap DPRD se Kabupaten Manggarai Timur  acara ini mengkongkritkan tentang PERBUB yaitu menguatkan lembaga adat, 


Dan lembaga adat itu ada di Desa tetapi komponen dari situ ada teno (tokoh adat) dan lain lain" jelas Ismail.


"Jadi tadi malam kegiatannya lanjut Camat, di lakukan oleh Teno ( tokoh adat) Kampung Kalo mewakili teno teno yang ada di Wilayah Pemerintahan Kecamatan Congkar, 


Acara tolak bala adalah hajatan atau kebiasaan orang tua dulu dan acara itu di lakukan tepatnya tengah malam dan di jaga supaya jangan ada orang yang ketemu pada saat ritual itu di buat", tuturnya.


" Tujuan ritual itu di buat agar, seluruh wabah penyakit, sial, dan musibah lain di jauhkan dari seluruh Masyarakat Congkar dan musibah itu sudah di buang tadi malam lewat rutual tersebut"


Kegiatan itu sekaligus mengajak dan membangkitkan kembali semangat para teno untuk mari memulai kembali hidupkan adat dan budaya di kampung masing masing,


Karena sudah banyak teno yang sudah di pengaruhi oleh budaya barat dan lupa tugas dan fungsinya sebagai teno untuk menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai teno dan apa yang harus dia lakukan".


Camat Ismail berjanji akan adakan pertemuan bersama seluruh teno yang ada di wilayah Kecamatan Congkar, agar adat dan budaya Manggarai asli tumbuh dan lahir kembali secara utuh di Kecamatan Congkar",pungkasnya.


Camat Congkar adalah pemicu tumbuh kembangnya kembali adat budaya Manggarai di Congkar kelak,


Dia kini merangsang Para teno dan para petinggi petinggi lainnya di pemerintahan Kabupaten Manggarai Timur,


Bahwasannya Pemerintahan adalah tugas perutusan dan panggilan hidup, tetapai adat dan budaya merupakan warisan leluhur yg tidak boleh dilupakan,


Pupuklah adat dan budaya karena itu adalah warisan para leluhur dan jadikan adat budaya itu sendiri menjadi bagian terpenting didalam menjalankan roda Pemerintahan,


Kesejukan dan kedamaian hanya kita daptkan ketika kita menghargai adat dan budaya Manggarai selain campur tangan Sang pencipta  alam semesta. (WENS)