Puluhan Warga Geruduk Kantor Desa Bontomatene Ada Apa.!? -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Puluhan Warga Geruduk Kantor Desa Bontomatene Ada Apa.!?

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
2/08/2021


GlobalNewsindonesia.com-Jeneponto, - Puluhan Warga Dusun Tonroa (Uma) geruduk Kantor Desa Bontomatene Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan pada 8/2/2021, sekitar pukul 10.00 wita.


Kedatangan puluhan warga tersebut guna mempertanyakan bantuan bencana banjir yang diduga disalah gunakan. 


Menurut Rukun Kampung (RK) Tonroa, Sale di Kantor Desa Bontomatene pada senin 8/2/2021 mengatakan, bahwa kedatangan masyarakat kampung Uma Dusun Tonroa, mendatangi kantor Desa Bontomatene, lantara pembagian bantuan untuk korban bencana banjir bandang pada tahun 2019 lalu, diduga disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.


"Adapun bantuan yang diduga tidak disalurkan berupa gas elpiji sebanyak 37 buah, Sen, papan, balok berkisar dua mobil tongkang," kata warga 




Menurut warga menjelaskan pernah menerima kompor elpiji namun tabung gasnya tidak tersalurkan ke warga yang terdampak Banjir bandang pada tahun 2019 lalu.


Warga juga menjelaskan bantuan tersebut saat itu yang mengelolah adalah Dusun Tonroa, namun barang bantuan untuk korban bencana Kampung Tonroa sebanyak 2 mobil truk rimbanya lari kemana, diduga tidak disalurkan kewarga Kampung Dusun Tonroa, kata sejumlah warga dihadapan rekan wartawan.


Sementara sopir truk Salawa saat dikomfirmasi media GlobalNews mengakui bahwa dirinya yang mengangkut bantuan Bencana, berupa Tabung Gas, Semen, Balok, Papan, Kompor Gas, sebanyak 2 mobil dimuat ke kampung Dusun Tonroa," kata Sopir Salawa.


Masih kata Salawa, barang tersebut saya muat dari Kantor BPBD jalan Lingkar pada tahun 2019 lalu, namun baran yang saya muat, saya juga tidak tahu menahu sasaranya buat siapa karena saya hanya angkut saja," kata Salawa.


Ditempat yang sama Kepala Dusun Tonroa H. Ahmad Sijaya menyikapi atas tudingan tersebut," saya hanya Kepala Dusun masih ada atasan soal pembagian korban bencana di Kampung Dusun Tonroa, menjalankan sesuai perintah Camat dan Kepala Desa pada saat itu, kata Dusun Tonroa H.Ahmad Sijaya.


"Sumua pembagian bantuan bencana banjir adalah kebijakan pucut pimpinan pak," ungkap Ahmad.

Ditemui diruang kerjanya, Kepala Desa Bontomatene Yusuf Alim, SE mengatakan terkait adanya sekelompok warga Dusun Toroa, saya selaku pemerintah setempat tetap kami terima kedatangan mereka seperti apa tuntutannya.


"Terkait bantuan bencana banjir bandang pada tahun 2019 lalu, saat itu saya juga bagian dari masyarakat karena saya dibaru dilantik sebagai Kepala Desa pada tahun 2020 kemari, jadi persoalan ini yang tahu persis ada pemeritahan sebelumnya," kata Kades Yusuf Alim,SE.


"Insya Allah persoalan ini kami akan pasilitasi untuk mempertemukan Warga Dusun Tonroa dengan Pemerintah sebelumnya dan Camat Binamu, Babinsa dan Bhabinkamtibmas," ungkap Kades Yusuf Alim.


"baru-baru saya hubungi Camat Binamu namun hari ini tidak ada kesempatan berhubung ada acara Dinas,"pungkasnya