Gubernur Hadir Langsung di Malam Pisah Sambut Kajati SulSel -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Gubernur Hadir Langsung di Malam Pisah Sambut Kajati SulSel

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
2/23/2021






GlobalNewsindonesia.com - Makassar. Gubernur Sulawesi Selatan (SulSel), HM Nurdin Abdullah menyambut Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) SulSel yang baru dan menyampaikan rasa terima kasih serta apresiasi kepada Kajati yang lama.


"Hari ini yang sangat sakral bagi kami melepas pak Firdaus selaku Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan sekaligus menyambut selamat datang kepada Bapak Raden Febrytrianto dan Ibu di Sulawesi Selatan", kata dia yang akrab disapa NA.


Hal itu disampaikan saat menghadiri Malam Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan di Baruga Pattingaloang, Rumah Jabatan Gubernur SulSel, Senin (22/02/21). Turut hadir Wakil Gubernur SulSel dan seluruh unsur Forkopimda Provinsi SulSel.


Jabatan nomor satu di Korps Adhyaksa SulSel itu berganti dari Firdaus Delwimar ke Raden Febrytrianto. Diketahui Firdaus akan menjabat sebagai Inspektur III Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejaksaan Agung RI.


Sedangkan, Febrytrianto sebelumnya Inspektur IV Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejagung. Disampaikan bahwa banyak legacy (warisan) yang telah ditinggalkan oleh Firdaus.


Firdaus menurutnya telah merubah tatanan dalam kehidupan di dalam penegakan hukum di SulSel. Terkhusus dalam rangka penyelamatan aset Pemprov SulSel senilai Rp 10 Trilyun.


"Saya kira, 1 tahun 8 bulan. Hampir Rp 10 Trilyun aset Pemprov bisa kembali. Ini karena kolaborasi dan sinergi yang diciptakan. Betapa gigih Kejaksaan Tinggi, termasuk KPK, Polda dan Kodam serta DPRD dan BPKP", tegasnya.


Karenanya, NA menyatakan bahwa Pemerintah Pusat menempatkan jika SulSel sebagai role model penyelamatan aset di Indonesia.


"Jadi sebuah pengakuan dan ini tidak bisa kita capai tanpa sinergi dan team work ini", jelas NA.


Kerja sama tim dengan Kajati juga, beberapa proyek strategis nasional bisa diselesaikan dengan baik. Termasuk pembebasan lahan pada beberapa proyek nasional, penertiban aset di CPI, juga menyelesaikan persoalan kanal di Pantai Losari di Kota Makassar.


NA mengatakan, Febry sebagai Kajati SulSel yang sudah mengenal baik SulSel. Sejak SMP bermukim serta orang tuanya bertugas di Kejaksaan Tinggi SulSelBar.


"Saya kira bukan orang baru, Saya yakin Bapak Febry akan melanjutkan (tugas Firdaus) bahkan akan terus memberikan kolaborasi bersama kita semua. Untuk itu, Saya menyampaikan selamat bergabung di Provinsi Sulawesi Selatan", sambutnya.


Sedangkan Firdaus selaku Kajati yang lama menyatakan, pengabdian 1 tahun 8 bulan merupakan masa pengabdian yang panjang sekaligus pendek.


"Tugas 1 tahun 8 bulan itu mungkin relatif panjang dan juga relatif pendek. Karena tidak banyak yang bisa kami perbuat tanpa dukungan pak Gubernur dan tim Forkopimda", ujarnya.


Di era kepemimpinanya, Kejati Sulawesi Barat (SulBar) dipisahkan dari Kejati SulSel. Sementara tugas Kejaksaan, termasuk dalam mengawal program-program pemerintah terkait dengan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional.


"Akhirnya permasalahan COVID-19 dan pemulihan ekonomi dapat bisa diseimbangkan, sehingga Provinsi Sulawesi Selatan ini dapat menjadi contoh di dalam menangani, sehingga lahirlah wisata COVID-19. Ini luar biasa, mungkin satu-satunya daerah yang penangan COVID-nya diawali dengan menggaungkan istilah Wisata COVID", terang Firdaus.


Febry sendiri berharap bisa melanjutkan tugas Firdaus. Bahkan dapat bekerjasama dan juga bersinergi dengan baik dengan Forkopimda SulSel seperti sebelummya.


"Seperti diterimanya pak Firdaus, semoga kepemimpinan Saya di Kejati SulSel bisa mewarnai Forkopimda. Bersama-sama membangun SulSel lebih jaya ke depan", kunci Febry. (*)