Foto/istimewa: Abdul Maris
Bingar kehidupan tersenyum mengoda, tak kala mentari menyapa diriku, walau mata masih engga menatap
Ku langkahkan kaki dengan harapan untuk menebar benih kehidupan agar anak cucu mengingat.
Terik mentari tak jadi penghalang bau keringat laksana kasturi, rimbung pohon tempat berteduh kicau burung bak musik sahdu.
Mata sayup walau tak lena, lelah letih bandang tak rasa, demi menebar manfaat buat mu manusia.
Tak kuharap belah kasihmu pujian dan caciang tak meyurutkanku, tanah kering dan Cangkul keringat ku jadikan lumpur.
*Mata Sayup Pak Tani*
Oleh : Abdul Maris