Diduga Sunat Honor C19 Kasatpol Damkar Tuai Kontroversi -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Diduga Sunat Honor C19 Kasatpol Damkar Tuai Kontroversi

7/17/2020

GlobalnewsIndonesia.com ; Lahat Sumsel – Keluhan sejumlah oknum anggota Polisi Pamong Praja (Pol-PP) dan Damkar Pemkab Lahat terkait adanya dugaan pemotongan dana Covid 19 tahun 2020 yang berpariasi mulai mencuat. Meskipun, dibantah keras oleh Kasat Pol Damkar hal ini harus menjadi perhatian serius pihak penegak hukum agar kedepan hal serupa tidak terjadi lagi.
Kasatpol Damkar H Fauzan Khoiri Denin,AP MM menanggapi isu yang beredar mengatakan, salah besar kalau oknum tersebut mengatakan dana yang mereka dapat dipotong. Sebetulnya, anggota Pol-PP Pemkab Lahat yang terdaftar di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat sebanyak 16 orang. Sehingga, dari data tersebut, dibagi anggota yang ada dilapangan menjadi 45 orang anggota.
"Dari data 16 orang anggota ini. ditugaskan ditiga titik pos covid 19 di BPBD Kabupaten Lahat. Seperti, dipos Koramil Kecamatan Kota Lahat ada 6 orang anggota, lalu, dipos Batay 6 orang anggota dan dipos DesaUlak Lebar yang bergeser kepos Muara Lawai 4 orang anggota," ungkap Kasat Pol-PP dan Damkar Kabupaten Lahat, Fauzan Choiri Denin AP MM, kemarin.
Ia menjelaskan, demi untuk kebersamaan dari data 16 anggota Pol-PP Pemkab Lahat yang terdaftar di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat, sehingga, dibagikan kepada seluruh anggota Pol-PP yang ada.
"Dana yang didapat dari 16 anggota Pol-PP yang terdaftar menjaga ditiga titik Pos Covid 19, untuk kebersamaan kita bagikan kepada seluruh anggota Pol-PP yang berjumlah 45 orang anggota Pol-PP Lahat," tukasnya.
Fauzan mengakui, kalau untuk kesalahan tidak dipungkiri sudah pasti. Namun, semua itu bertujuan demi kebersamaan sesama anggota Pol-PP dan Damkar Pemkab Lahat.

"Kalau salah, memang tidak bisa dipungkiri dan saya akui. Akan tetapi semua itu, bertujuan untuk kebersamaan seluruh anggota Pol-PP yang ada. Jadi, kalau melaksanakan tugas dilapangan semua anggota Pol-PP dan Damkar Pemkab Lahat," urainya lugas.
Ketika disinggung wartawan terkait pemotong dana Covid 19 secara rinci, Kasat Pol-PP dan Damkar Pemkab Lahat enggan menjelaskan secara terang. dirinya beralasan, bahwa dana Covid 19 yang didapat dari BPBD Lahat tersebut, dengan 45 orang anggota diserahkannya ke Kabid masing masing.
"Pelaksana tugas dipos tiga titik dan dilapangan itu, ada 16 orang anggota, ada 8 orang anggota, dan ada 21 orang anggota jadi total keseluruhannya ada 45 orang anggota. Sedang yang terdaftar di BPBD Lahat ada 6 dan ada 4 orang anggota Pol-PP Pemkab Lahat," imbuh Fauzan.
Dijelaskannya, dalam SPJ ada 6 orang yang tanda tangan. Jadi, anggota satuan tugas (Satgas) yang dilapangan sesuai dengan data yang ada 45 orang anggota, terima honor 16 orang dibagi 45 orang anggota.
"Pol-PP ditugaskan dilapangan ada 16 orang anggota. Yang tanda tangan 6 orang Satgas. Lalu, dana yang didapat dari BPBD Lahat tersebut, dibagikan kepada 45 anggota Pol-PP. Untuk dananya saya serahkan kepada para masing masing Kabid yang ada," terang Fauzan.
Besaran potongan yang dilakukan, saat ditanya wartawan, Fauzan selaku Kasat Pol-PP dan Damkar Lahat, tidak memberikan penjelasan secara rinci. Namun, Ia mengakui untuk soal dana tidak mengetahui persis.
"Kalau salah, mungkin bisa dibilang salah. Akan tetapi, semua itu dilakukan demi untuk kepentingan dan kebersamaan. Intinya, saya selaku Kasat Pol-PP dan Damkar Lahat siap bertanggungjawab atas dari apa yang dikeluhkan anggota Pol-PP,"pungkasnya. (Hrmn Cbr)