Kualitas Jalan Buruk, Warga Desa Compang Mekar Menangis Saat Dijumpai Wartawan



GlobalNewsindonesia.com- Manggarai Timur,  Kualitas Lapisan Penetrasi (Lepen) Buruk, Warga Desa Compang Mekar, Kecamatan Lamba Leda Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, Menangis Sedih Saat Dijumpai Wartawan Jumat (21/2/2020) siang.

Pengerjaan jalan lapisan penetrasi (lapen) menghubungkan kampung Laci-Wantal belum setahun selesai dikerjakan namun kembali mengalami kerusakan di beberapa titik.

Jalan yang menggunakan Dana Desa tahun 2019 tersebut, kondisinya tidak seperti yang diharapkan sebelumnya. Hal ini diungkapkan salah seorang warga yang enggan nama namanya diberitakan kepada GlobalNewsindonesia, Jumat (21/2/2020).

“Sebelumnya kami sangat mengapresiasi dan senang terkait pengaspalan jalan penghubung Kampung Laci-Wantal ini pak. Namun setelah selesai pengerjaannya, kami sangat kecewa. Baru beberapa bulan ini, beberapa titik sudah rusak. Untuk itu, kami meminta Kades agar perintahkan rekanan untuk segera perbaiki, karena beliau bertanggungjawab terkait jalan ini,” ungkapnya.

Dikatakannya, pada saat pengerjaan jalan lapen tersebut, kuat dugaan penyiraman aspalnya terlalu tipis, sehingga hasilnya tidak berkualitas, cepat rusak dan tidak bertahan lama.

“Kerusakan sementara masih tergolong ringan, tapi kalau dibiarkan tanpa ada upaya perbaikan, dikwatirkan kerusakan bertambah parah, belum lagi sekarang lagi musim hujan,” katanya

Untuk itu ia berharap kepada Dinas Inspektorat Matim dan BPK untuk segera turun ke lokasi.

“Kami meminta pihak Inspektorat sesegera mungkin turun audit di lokasi,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Desa Compang Mekar, Blasius Kasbun, melalui sambungan telepon, kepada media ini membantah tudingan warga tersebut.

“Tidak ada kerusakan pak. Itu warga pasti foto di tempat lain dan mengatakan bahwa itu ruas jalan laci-wantal,” jelas Belasius.

Menurut Blasius, kalaupun ada yang rusak dan belum beres, nanti akan dibenahi karena pengerjaannya belum selesai.

“Termasuk di galian duiker yang saat ini masih darurat menggunakan kayu sebagai penghubung. Nanti mau buat deker disitu,” Pinta Belasius.

Sementara itu, aggota DPRD Matim, Sifridus Asman mengatakan, dirinya akan menghubungi  DPMD dan Inspektorat Matim agar segera mengambil sikap terhadap Kades Compang Mekar, untuk bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut

“Sangat disayangkan, jikalau hasil fisik di lapangan seperti itu. Dimohon agar dinas terkait (DPMD dan Inspektorat) untuk mengambil sikap terhadap Kades, agar dia bertanggung jawab atas pekerjaan yang tidak berkualitas itu,” pungkasnya.

Sementara itu, Pihak DPMD dan Inspektorat Matim belum berhasil dikonfirmasi. (Dhar/GN)
Lebih baru Lebih lama