Globalnewsindonesia.com- Buru Selatan;
Ratusan Mahasiswa Pemuda Masyarakat yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Waesama (PERMAWA) kembali turun kejalaan untuk melakukan aksi terhadap PLN Kabupaten Buru Selatan Kecamatan Waesama (15/01/20)
Dalam aksi tersebut merek meminta Kepala PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara agar melihat keluhan terkait keresahan yang di alami Masyarakat Buru Selatan dan sekitarnya yaitu dari Kecamatan Namrole sampai Kecamatan Waesama agar menyala dengan optimal.
namun yang dialami warg masyarkat pesisir Waesma hal buruk yang sellu menimpa warga pesisir masyarakat Kecamatan Waesama diantaranya adalah penagihan rekening yang tidak berdasarkan angka meter, daftar pemasangan pelanggan PLN yang tidak terdaftar dikantor, tidak ada pemberitahuan warga terkit pemadaman, Jual meteran, pemutusan meteran tanpa diketahui atau dikordinasi oleh pelanggan.
Ini suda menjadi kebisaan buruk yang seharusnya ada pemberitahuan bagi pelanggang agar supaya bersiap-siap untuk mengantisipasi berupa pemutusan dan pemadaman hingga terjadi kerusakan alat-alat elektronik dan keresahan bagi pelanggan.
Kepala Ranting Waesama Yusran Tualeka disebutkan oleh salah satu warga bahwa tidak ada kebijakan sama sekaki terkait pemadaman serta tidak mampu bertanggung jawab sebagaimana janji Kapala Rantin Waesama kepada masyarakat pesisir Waesama bahwa lampu akan normal di bulan januari 2020. Kata Sumber
Yang mirisnya lagi terhitung dari Desa Waetawa batas desa Batu kasa lampu padam (menyala giliran) sementara dari desa Waemasing sampai desa pohon batu lampu aktif (tidak bergilir)
Dalam hal ini kata Kordinator Aksi Jumran Rumakat menyampaikan beberapa tuntutan: menormalisasikan PLN, Kembali krocek nama pelanggan yang suda daftar tapi belum ada nama, bila terjadi pemadaman yang merusak alat-alat elektronik maka semua kerugian dibebankan kepada pihak PLN. ungkap Korlap
Dari beberapa poin tuntutan di atas menjadi harapan penuh untuk harus dibijaki oleh Ranting waesama juga Rayon Namrole dan menjadi harapan Masyarakat pesisir waesama. Tambahnya
Ketua PERMAWA Kota Ambon Rasit Wally mengatakan kepada media ini kemarin "Kami dari Pergerakan Mahasiswa Waesama Meminta Kepala General Manager (GM) Agar melakukan tindak tegas Kepala Raiyon Buru Selatan dan Kepala Ranting Waesama agar apa yang menjadi keresahan masyarakat pesisir Waesama sekitarnya dapat teratasi dan terjawab. Ungkap Ketua PERMAWA
Sementara itu Ketua Humas PLN Wilaya MMU Ramli Malawat menjelaskan terkait sebab-sebab mati lampu itu karna zat garam yang tinggi "melihat kondisi yang ada di buru selatan memang dipandang perlu harus dievaluasi, karna kondisi yang ada di buru selatan itu berdekatan dengan pantai yang Zat garamnya sangat tinggi.
Untuk itu kami berupaya memindahkan pembangkit tersebut sebagaimana yang suda dibicarakan Pak Bupati Buru Selatan dan Pimpinan MMU General Manejer (GM). Ungkap Kapala Humas saat ditemui di ruang kerjanya. (Halija assagaff)