Jumlah Tingkat Perceraian Di Kabupaten Purwakarta Melonjak, Akibat Perekonomianya Tingkat Tinggi -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Jumlah Tingkat Perceraian Di Kabupaten Purwakarta Melonjak, Akibat Perekonomianya Tingkat Tinggi

1/26/2020

Global News Indonesia. PURWAKARTA, Pengadilan Agama Kabupaten Purwakarta melansir jumlah angka perceraian selama tahun 2019 mencapai 1.760 kasus.
Humas Pengadilan Agama Kabupaten Purwakarta, Ahmad Saprudin merinci, dari jumlah 1.760 kasus tersebut, terdiri dari cerai gugat istri yang mengajukan sebanyak 1.370 kasus, sementara cerai talak suami yang mengajukan sebanyak 390 kasus.
“Dari data tersebut sepanjang 2019 dapat dikatakan istri paling banyak yang mengajukan,” ungkap dia, Jumat (24/1/2020).
Ia menyebut, perceraian terjadi sebagian besar disebabkan faktor ekonomi. Namun ada juga karena kehadiran orang ketiga di tengah-tengah rumah tangga, sehingga mereka memilih untuk berpisah.
“Memang banyak hal pasangan suami istri memilih berpisah, tapi paling banyak karena faktor ekonomi, karena itu cerai gugat  paling banyak,” ujarnya. 
Sebelum masuk dalam persidangan, lanjut Ahmad, Pengadilan Agama memberikan ruang mediasi, selama mediasi mereka diberikan saran dan pemahaman untuk mempertahankan rumah tangga yang telah mereka bina.
Namun, jika pasangan suami istri itu tetap memutuskan untuk berpisah, maka masuk ke persidangan perceraian. “Mediasi itu salah satu upaya menekan angka perceraian,” ucapnya. 
Saat disinggung jumlah perceraian di lingkungan ASN, Ahmad menyebut ada namun jumlahnya tidak sebanyak masyarakat pada umumnya.
“Ada, yah paling ada sekitar 10 kasus selama 2019,” ujar dia.
Menurutnya, di lingkungan ASN perceraian terjadi ditenggarai gaya hidup tinggi. Sehingga bercerai menjadi jalan terakhir.
“Saya pernah menangani perceraian ASN, suaminya yang mengajukan karena gaya hidup istrinya tinggi,” tegasnya.(mjn)