Global News Indonesia- Purwakarta; Salah satu aspek program pemerintahan Jokowi Periode kedua, yang menjadi perhatian Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika adalah salah satu program Jokowi yakni untuk menyelamatkan lahan pertanian, dalam hal ini Pemkab Purwakarta akan siap merespon adanya Program tersebut."Jelasnya.
Dimana langkah Jokowi tersebut disampaikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Jalil. Menurut dia, dalam lima tahun terakhir ini telah terjadi penyusutan lahan sebanyak 600 ribu hektar. Sehingga, pada Tahun 2014 luas lahan pertanian berjumlah 7,7 juta hektar, tahun ini hanya menjadi 7,1 hektar.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta sendiri memiliki agenda strategis terkait hal tersebut. Menurut Anne, pihaknya sedang menggodok berbagai regulasi demi penyelamatan lahan pertanian di Purwakarta.
Kita akan perketat perizinan alih fungsi lahan untuk industri dan perumahan. Ditekankan rekomendasi untuk dua hal itu tidak kita keluarkan lagi, terutama izin lingkungannya, dan kalau ada di kecamatan yang lahan pertaniannya masih sedikit,” kata Anne, Kamis (17/10/2019). Tepatnya, di kediamannya yakni di Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta.
Anne pun menegaskan intoleransi terhadap alih fungsi lahan pertanian serunya, dan terpeliharanya luas lahan pertanian di Purwakarta akan berbanding lurus dengan tersedianya pangan.
Karena itu untuk menjaga lahan pertanian merupakan upaya nyata dalam rangka menciptakan ketahanan pangan.
Fokus Pemerintah Kabupaten Purwakarta saat ini diakuinya masih dalam penanganan musim kemarau. Anne berharap hujan mulai turun secara merata di seluruh wilayah itu mulai bulan depan." jelasnya.
Tindak kesulitannya ketika menanam tanpa sumber air, karna kita memiliki data lahan pertanian yang sangat rawan. Lahan-lahan itu ada di daerah Tegalwaru, Cibatu, Campaka dan Maniis. Total luasnya masih kurang dari 1000 hektar, tepatnya 567 hektar.
Pemanfaatan Lahan Agrobisnis, tidak hanya lahan pertanian padi yang menjadi andalan Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Anne menjelaskan, daerahnya juga tengah mengefektifkan pengembangan agrobisnis di beberapa wilayah kecamatan. Di antaranya, Kiarapedes, Wanayasa dan Bojong.
Bidikan kita peningkatan ekspor, 30 ribu ton manggis sudah jadi contoh tahun kemarin. Kita tinggal terus tingkatkan,” katanya.
Branding promosi untuk produk pertanian padi maupun agrobisnis akan selalu dipromosikan pemerintahan sekarang ini.
Layaknya seperti Festival Nyi Pohaci yang diadakan dalam rangka promo makanan berbahan baku beras.
Adapun untuk manggis, akan ada Festival Manggis yang setiap tahun pastinya rutin digelar.
“Semuanya terkorelasi dari hulu ke hilir. Dimana sektor hulu berada pada tingkat produksinya. Ini berkaitan dengan ketersediaan lahan.
Nah, di sektor hilir kita juga membuat langkah strategis berupa festival rutin setiap tahun,”jelasnya.(mjn)