Aksi Mujahid 212 Tuntut Joko Widodo Mundur


Global News Indonesia-Jakarta; Aksi Mujahid 212 yang digelar di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat, menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur. Dalam demo tersebut, salah satu orator juga sempat berbicara soal sistem pemerintahan khilafah.

Orator tersebut awalnya meminta Jokowi untuk mundur. Namun orator tersebut tak menjelaskan alasan kenapa Jokowi mesti mundur.

"Harusnya malu, STM sudah turun, jangan-jangan besok diturunin sama anak SD, betul? Eh terhormat mundur daripada diturunkan sama anak SD saudara-saudara, lebih baik kau mundur dari pada dimundurkan sama anak STM saudara, terhormat mundur daripada dimundurkan sama mahasiswa," kata orator tersebut di mobil komando, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Sabtu (28/9/2019).


"Siap berjuang bersama mahasiswa? Siap. Anak STM, para ulama, takbir. Siap satu komando? Siap satu komando?" sambung orator tersebut yang kemudian disambut massa.

Orator tersebut lalu bicara soal khilafah. Menurutnya sistem pemerintahan khilafah adalah salah satu syariat Islam. Menurutnya, jika tidak mengikuti syariat Islam maka bencana akan datang.

"Karena itu saudaraku sebaliknya kalau kita tak tunduk pada syariat Islam, maka bencana pada sekarang ini yang kita dapatkan. Ini ditegaskan Allah dalam Alquran. Ingin Indonesia jadi baik? Ingin koruptor dihabisi di negeri ini? Para liberal, kapitalis, orang-orang PKI tak kita berikan kekuasaan di negeri ini, kuncinya 2, pilihlah pemimpin yang amanah yang taat kepada Allah dan perjuangkanlah sistem Islam dan menerapkan seluruh syariat Islam," ujar dia. (Detik/jbr/fdn)
Lebih baru Lebih lama