Slamet: Erman Safar Calon Pemimpin Merakyat dan Agamis -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Slamet: Erman Safar Calon Pemimpin Merakyat dan Agamis

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
11/04/2020


GlobalNewsindonesia.com-BUKITTINGGI, - Seperti diberitakan sebelumnya, massa pasangan calon Walikota-Wakil Walikota Erman Safar-Marfendi menggeruduk Kantor Bawaslu Kota setempat, Rabu (4/10/2020).


Jelang Sholat magrib tadi, massa kandidat itu semakin ramai memadati areal kantor Bawaslu di Belakang Balok. Mereka meneriaki ketua Bawaslu Ruzi Hariyadi agar dicopot, diganti dan ditukar karena mencopot Alat Peraga Kampanye (APK) tanpa dasar hukum yang jelas.


Namun, saat teriakan massa semakin bergemuruh sementara Tim advokasi masih berdiskusi di dalam ruang sidang Bawaslu tiba-tiba Erman datang berjalan sendirian setelah memarkir kendaraan nya agak jauh dari kantor pengawas pemilu itu.


Sambil berjalan menuju arah pagar masuk kantor Bawaslu, Erman terus menyapa atau menegur massa untuk mengajak sholat.


"Mari kita sholat, waktu magrib sudah masuk. Tidak baik berteriak-teriak di waktu sholat sudah datang begini," katanya diiringi puluhan massa menuju Masjid yang tidak jauh dari kantor Bawaslu itu.


Melihat moment begitu, salah seorang tokoh paguyuban Jawa di Bukittinggi, Sumbar Slamet Riayadi, menanggapi, bahwa tindakan calon Walikota Bukittinggi Erman Safar sudah tepat.


"Tindakan calon pemimpin yang begitu sudah benar. Pemimpin seperti beliau itu yang diharapkan warga Kota Bukittinggi di masa mendatang," ujar Slamet.


Ia menilai, Erman Safar sosok pemimpin yang merakyat, bahkan menyentuh ke golongan masyarakat kecil.


"Beliau calon pemimpin masih muda dan agamis, tapi mengetahui dan mendengarkan keluhan masyarakat kecil. Bahkan ditahapan kampanye ini, beliau berjalan kaki hingga ke rumah-rumah masyarakat kecil menjemput aspirasi warga," tutup Slamet yang juga Anggota Dewan Penasehat DPC partai Gerindra Bukittinggi itu. (an)