Header Ads Widget

Dalam Debat Kandidat Kedua Zason" Optimalisasi Layanan Dasar Masyarakat, Birokrasi yang Profesional untuk Mewujudkan Pemerintahan yang Inklusif dan Berwawasan Kebangsaan


Globalnewsindonesia.com,- Purwakarta – Debat kedua pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta 2024 berlangsung di Hotel Harper Purwakarta dengan tema "Optimalisasi Layanan Dasar Masyarakat, Birokrasi yang Profesional untuk Mewujudkan Pemerintahan yang Inklusif dan Berwawasan Kebangsaan." Acara yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purwakarta ini dihadiri oleh masyarakat dan berbagai elemen lainnya, yang antusias menyimak visi dan misi pasangan calon dalam Pilkada 2024.

Usai debat, Calon Bupati Purwakarta, Zainal Arifin (Paslon No. 4), mengungkapkan apresiasi terhadap tema debat yang relevan dengan tantangan yang dihadapi Purwakarta saat ini. Menurutnya, pembahasan mengenai layanan dasar, birokrasi profesional, serta pembangunan yang berwawasan kebangsaan sangat penting untuk kemajuan daerah. "Kami berharap debat ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kita perlu segera menyelesaikan masalah-masalah dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan fasilitas publik yang berkualitas. Semua ini harus diwujudkan dengan birokrasi yang profesional, melibatkan semua komponen masyarakat, serta penerapan teknologi untuk menciptakan pemerintahan yang transparan dan efektif," ujar Zainal.

Disisi lain, calon Wakil Bupati, H. Sona Maulida, mengangkat isu-isu krusial yang tengah dihadapi oleh masyarakat Purwakarta. Salah satunya adalah ketimpangan sosial yang mencolok, di mana sekitar 67% masyarakat Purwakarta berada dalam kategori kelas menengah, namun berisiko terjatuh kembali ke kemiskinan jika tidak ada kebijakan yang mendukung keberlanjutan kesejahteraan mereka. Sona juga menyoroti masalah defisit gizi yang masih tinggi di Indonesia, khususnya pada anak-anak usia sekolah. "Masalah stunting dan kekurangan gizi tersembunyi harus menjadi perhatian serius, karena dampaknya sangat besar terhadap kualitas generasi muda kita di masa depan," ujar Sona.

Sona menegaskan bahwa kebijakan yang komprehensif dan berkelanjutan perlu segera diimplementasikan untuk mengatasi masalah-masalah sosial dan kesehatan di Purwakarta. "Kami berkomitmen untuk mengembangkan program-program yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam hal gizi dan pendidikan. Ini adalah langkah penting untuk memastikan masa depan generasi Purwakarta yang lebih baik," tambahnya.

Selain membahas isu-isu sosial dan kesehatan, pasangan calon ini juga menekankan pentingnya perbaikan dalam praktik politik di Indonesia, terutama di Purwakarta. Zainal Arifin mengingatkan bahwa politik harus kembali kepada esensinya sebagai pesta rakyat, bukan sebagai ajang bagi-bagi kekuasaan yang merusak integritas demokrasi. "Kita harus mengakhiri praktik politik uang atau 'money politics' yang merusak persepsi masyarakat terhadap politik dan demokrasi. Politik harus bersih dan berintegritas, serta mengutamakan kepentingan rakyat, bukan sekadar kepentingan sesaat," tegas Zainal.

Di akhir sesi debat, Sona Maulida menegaskan bahwa debat kedua ini memberikan gambaran yang jelas mengenai visi dan misi pasangan calon dalam memajukan Purwakarta. "Dengan tema yang sangat relevan dan pembahasan yang mendalam, kami berharap masyarakat Purwakarta semakin cerdas dalam menentukan pilihan. Kami yakin, dengan dukungan rakyat, Purwakarta dapat menuju kemajuan yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Debat yang disaksikan oleh berbagai elemen masyarakat ini diharapkan menjadi referensi bagi pemilih untuk memilih pemimpin yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan Purwakarta yang lebih baik dan sejahtera di masa depan. (Mjn)