IRF, Babak Perdana Dibanjiri Peserta Lintas Usia, Begini Kata Para Inspirator -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




IRF, Babak Perdana Dibanjiri Peserta Lintas Usia, Begini Kata Para Inspirator

4/03/2024

Globalnewsindonesia.com,- Purwakarta- Gelaran perdana *IRF 2024* atau IFTAR RAMADHAN FESTIVAL yang diselenggarakan komunitas Generasi Pemuda Hijrah Purwakarta ( GPHP ) dan didukung penuh BELA PURWAKARTA ( wadah silaturahmi lintas sektoral & elemen masyarakat ), sukses menyedot perhatian publik, terlihat dari massif nya peserta yang terlibat, meski sempat diwarnai hujan deras, ternyata tak menyurutkan niat dan semangat dari para peserta yang terdiri dari lintas usia dan latar belakang, di antaranya dari siswa/siswi SMP, SMA/SMK, Mahasiswa dari Lintas Kampus, Karang Taruna, Perwakilan Unsur Kepemudaan dari Lintas Desa & Kecamatan, Komunitas, Lintas Organisasi serta Masyarakat Umum. Mereka berbondong bondong menghadiri acara yang berlokasi di Gedung Creative Centre ( GCC ) yang berada di dalam kawasan komplek situs bersejarah, Gedung Karesidenan, di sekitaran Situ Buleud Purwakarta.


Ketua GPHP, Aziz Agustiana, menyatakan, pihaknya bersyukur semua undangan dan narasumber secara kumplit dapat hadir, meski ada beberapa yang mendelegasikan karena yang bersangkutan berhalangan dikarenakan memiliki agenda yang sudah terjadwal sebelum mendapat undangan dari GPHP.


Tampak hadir mewakili Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, Bapak Drs. H. Mamat Mudia Permana, M.M.Pd. ( Pengawas Pembina ), mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kab. Purwakarta, Bapak Dr. ( Cand. ) Dede Supendi,  M.Pd. ( Kasi Kurikulum dan Penilaian ), mewakili Ketua BAZNAS Kab. Purwakarta,  Bapak Yudi Sirojuddin Syarief, S.Th.I., M.Pd. ( Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan ), dan terakhir, mewakili Pj. Bupati Purwakarta, Bapak Ahmad Arif Imamulhaq, S.Fil. ( Kabid Kepemudaan Disporaparbud Kab. Purwakarta ).


Sementara para narasumber lainnya yang turut hadir dan memberikan materi kajian di antaranya : Dr. Yusep Solehudien, M.Ag., Sekretaris Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kab. Purwakarta, serta Drs. Johan Caniago, CPHRM, CETP, CBPC, AK3U, Waketum 1 Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia ( DMI ).


Kegiatan yang di isi kajian dengan tema :  *AKTUALISASI GENERASI MUSLIM INTELEKTUAL KREATIF PRESTATIF dan PEDULI* juga menampilkan para INSPIRATOR dari lintas bidang pengabdian, tampil sebagai pembicara mewakili *Muslim Intelektual*, yaitu Dr. Gugun Gumilar, Duta Muda Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB ) yang menyampaikan motivasi dan inspirasi nya melalui *Video Conference*, karena yang bersangkutan sedang melaksanakan ibadah umroh di Tanah Suci, Mekkah Al Mukarramah, Saudi Arabia.


Dr. Gugun, menegaskan tentang 4 kunci agar menjadi Intelektual Muslim yang dapat mempengaruhi tatanan global  :


1. Menguasai Bahasa, terutama Bahasa Inggris, agar dapat memahami semua *issue* global dan berdaya saing dalam hal penguatan diplomasi.


2. Memiliki kemampuan Intelektual secara mumpuni dengan terus meningkatkan derajat pendidikan ( *up grading* ) hingga ke jenjang S3 ( doktoral ).


3. Disiplin , tanpa kedisiplinan maka akan tergerus oleh tatanan dunia global


4. *Networking*, memperluas jejaring relasi dan kemitraan seluas luasnya. 


Selanjutnya, mewakili *Figur Muslim Kreatif*, yaitu Hadi Albulaqi, Ketua Komite Ekonomi Kreatif & Inovasi Kab. Purwakarta. 


Hadi menegaskan : " Generasi muslim hari ini harus memiliki jiwa Pemimpin, seperti kata pepatah Arab yakni *Syubbanul Yaum Rijalul Ghad* artinya pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang


Pemimpin tidak hanya terlahir secara jabatan atau struktural. Pemimpin adalah jiwa yang terbentuk dari berbagai element dasar hidup. Seperti memiliki intelektual yang luas, kreativitas, tak surut akan prestasi dan memiliki *sense of belonging* atau peduli terhadap sesuatu di sekitarnya.


Pemuda hari ini pun sedang dihantui oleh Bonus Demografi, kemajuan teknologi dan arus digitalisasi yang pesat. Padahal, kehadiran semua itu juga bisa menjadi lawan yang positif jika kita lihat dengan kacamata *kreativitas*." 


Berikutnya, mewakili *Muslim Prestatif*, yaitu Khalila Hasna Chairunnisa, siswi berprestasi asal SMP Negeri 1 Purwakarta, saat ini berstatus sebagai Finalis Putri Kebaya Indonesia 2024 yang akan memasuki tahap Grand Final pada 27 - 29 Juni 2024, di Surabaya, Jawa Timur.


Khalila yang merupakan Generasi ke 8 dari Syekh Baing Yusuf, Maha Guru dari para ulama di Nusantara dan tokoh perintis pembentukan kota Purwakarta, memaparkan opini nya agar generasi muda jangan takut untuk mencoba hal baru dan jangan terlalu banyak memikirkan pendapat orang lain, selama apa yang dilakukan di koridor yang positif.


"Kita tidak bisa mengkontrol perspektif orang orang terhadap Kita. Cukup fokus sama diri sendiri, kembangkan bakat yang Kita punya dan beranikan diri untuk mencoba hal yang baru untuk meraih sebuah prestasi. Intinya segala bentuk *Under Estimate* tersebut Kita buktikan dengan Karya Nyata".


Terakhir, Figur yang mewakili *Muslim Peduli*, yaitu Aa Komara, Founder BELA PURWAKARTA, sebuah Wadah Silaturahmi Lintas Sektoral / Elemen Masyarakat, yang kerap melaksanakan kegiatan kolaborasi aksi solidaritas sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan darurat pertolongan, baik di internal Purwakarta mau pun ke seluruh wilayah di Nusantara.


Aa Komara meriwayatkan motivasinya tentang wadah silaturahmi yang didirikannya tersebut di mana *sumber inspirasi* nya sangat terkait erat dengan peristiwa ketika Baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW menjelang wafat, di mana beliau menyebut kata : *" Ummati, Ummati, Ummati "*. 


" Rasul akhir zaman, Rasul terakhir dan penutup para nabi, yang sudah pasti dijamin masuk surga dan sangat di-istimewakan, bahkan namanya disandingkan dengan Allah SWT dalam kalimat *Syahadat*, namun beliau masih memikirkan ummat nya, artinya kepedulian beliau begitu besar terhadap ummat manusia. 


Kehadirannya, diutus oleh Allah untuk seluruh ummat tanpa melihat asal suku dan bangsanya. Misi Sang Nabi antara lain adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. 


Dengan membawa cahaya Islam, beliau menghapuskan perbudakan, penindasan atas sesama manusia,  membebaskan ummat dari perilaku *Jahiliyah*.


Dengan demikian Islam dan keberadaan Rasulullah SAW terlahir sebagai bentuk kepedulian yang mendalam, untuk memanusiakan manusia, untuk menuntun manusia kembali meraih hak nya sebagai penduduk Surga, karena Bapak dan Ibu Manusia : *Adam dan Hawa* berasal dari Surga.


Untuk itu, para keturunan Bani Adam di seluruh muka Bumi jangan sampai tercerai berai, tetap dalam ikatan tali silaturahmi serta saling peduli satu sama lain.


Karena faktor kesejarahan nya tersebut, nilai nilai *Kepedulian* merupakan sesuatu hal yang harus mendarah daging bagi seorang Muslim.


teruslah berbuat kebaikan dan berada di jalur kebaikan. Agar Kita bisa bersama sama lagi "mudik" ke Kampung Halaman yang sejati,  yaitu tempat awal mula Manusia Pertama ( Adam ) diciptakan. 


Demikianlah motivasi / inspirasi dari didirikannya BELA PURWAKARTA, semoga berkah bagi seluruh mahluk dan semesta raya." pungkas Komara.


Ketua GPHP, Azis Agustiana, menuturkan kegiatan *IRF* ( Iftar Ramadhan Festival ) ini akan menjadi event rutin tahunan ke depannya. 


Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh sponsor, serta seluruh *Media Partner*, *Community Partner* dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung pelaksanaan *IRF* babak perdana ini.(Mjn)