Header Ads Widget

Syaiful Ramadlan (GP 98 Jabar): Transformasi Peran Tokoh Gerakan Reforma Agraria



Globalnewsindonesia.com,- Purwakarta,- Bincang santai pada Jumat sore, 14 Juli 2023 bertempat di Jl. Rengganis No. 6 Buah Batu Bandung. Bukan hanya dari seputar Bandung, sejak siang ada yang datang dari Tasik, Purwakarta, Sukabumi. Menjadi istimewa ketika Usep Setiawan, S.Sos, M.Si yang dikenal sejak mahasiswa 1991-1998 sering diskusi bareng, mendampingi rakyat, turun ke jalan kini hadir dalam forum yang diselenggarakan GP 98 Jabar dengan topik 


“Reforma Agraria Dulu, Kini, dan Nanti”. Bung Usep adalah aktivis asal Jawa Barat yang dikenal sejak mahasiswa berada di gerakan reforma agraria. Sampai sekarang tetap bicara agenda yang sama. Sosok aktivis yang tekun dengan agenda yang diperjuangkan,” kata moderator Joko Suryono mengawali diskusi. 


Narasumber Anton Sulton memancing diskusi dengan lugas. 

“Hati-hati dengan urusan tanah. Tanah itu ciptaan Tuhan, sebagai manusia tidak bisa main-main berurusan dengan tanah,” ucapnya.


Usep Setiawan menyampaikan perkembangan PGK (Pengetahuan, Gerakan, Kebijakan). Kemudian menjelaskannya dari masa ke masa yaitu dulu, kini, nanti. 


Dulu pengetahuan reforma agraria terbatas, pakarnya terbatas, bukunya sedikit, seminarnya jarang, beritanya sedikit dan sering keliru tafsir.


Dulu organisasi gerakan reforma agraria sedikit, tokohnya terbatas, basis massa sedikit, strateginya konfrontasi, pengaruh kepada negara kecil.


Dulu reforma agraria tidak menjadi agenda negara, Presiden anti reforma agraria, DPR stempel pemerintah, tidak ada legaslasi/regulasi reforma agraria.


Kini pengetahuan reforma agraria meluas, pakarnya relatif banyak, bukunya banyak, seminarnya sering, beritanya biasa. Organisasi gerakannya sangat banyak, tokohnya tersebar, basis massa lumayan, strategi konfrontasi dan kolaborasi kritis, pengaruh kepada negara signifikan. 



Kebijakannya kini menjadi agenda negara, Presiden pro reforma agraria, DPR mendukung pemerintah dalam reforma agraria, ada legaslasi dan regulasi reforma agraria.


Lantas bagaimana reforma agraria nanti? 


Pengetahuan reforma agraria terus berkembang sejalan dengan pelaksanaan reforma agraria. Organisasi gerakan reforma agraria meluas dan membesar, transformasi peran tokoh gerakan, basis massa kokoh, kolaborasi dengan negara, dan pengaruh kepada negara menentukan. 


Penguatan kebijakan reforma agraria sebagai agenda negara, Presiden makin pro reforma agraria, DPR terus mendukung pemerintah dalam reforma agraria, penguatan legislasi dan regulasi reforma agraria. 


Agenda ke depan akan menjadi mundur atau stagnan atau maju tergantung kepada bagaimana kita menentukan gerakan politik ke depan. 


Menempatkan orang yang sejalan dengan gerakan GP 98 Jabar. Tidak salah memilih Presiden, tidak salah memilih anggota DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kota/Kabupaten. (Mjn)