Globalnewsindonesia.com,- Mbua Nduga- Tradisi bakar batu adalah tradisi budaya Papua yang mengedepankan kebersamaan dan saling berbagi. Tradisi ini sangat unik dilakukan dengan cara berkumpul bersama dan memasak bersama dengan menggunakan lubang yang berisi batu panas.
Terlepas dari uniknya tradisi tersebut Prajurit TNI Satgas Yonif RK 114/SM melaksanakan acara tradisi Bakar Batu bersama warga bertujuan untuk menciptakan kebersamaan dan mempererat persaudaraan antara Prajurit TNI dan masyarakat Papua khususnya warga Distrik Mbua.
Terlebih lagi acara ini dilaksanakan pada awal tahun, diharapkan dapat memberi makna, bahwa dengan diawali kebersamaan hubungan emosional kedepan sebagai saudara sebangsa dan setanah air dapat terus terjalin dalam suasana damai.
Potret kebersamaan antara Prajurit TNI Satgas Yonif RK 114/SM dan warga Distrik Mbua tergambarkan melalui kerja sama dalam menyiapkan acara. Boleh jadi, ini menjadi bukti lain dari tingginya toleransi masyarakat Papua khususnya warga Distrik Mbua.
Sebagian sibuk menyiapkan bakar batu sejak pagi hari, sebelum warga yang lain datang. Ada yang datang membawa kayu, sayuran, rumput, ubi dan batu. Ada yang menyiapkan lubang, ada yang mulai membakar batu-batu dan ada pula yang memotong babi dan ayam. Semua berlangsung dalam suasana persaudaraan.
Selain ikut berbaur bersama masyarakat dalam menyiapkan acara, Prajurit TNI Satgas Yonif RK 114/SM berkesempatan menyerahkan bahan makanan untuk diolah dan dihidangkan bersama.
“Dalam momen awal tahun ini kami ingin berbagi kebahagiaan bersama masyarakat didaerah penugasan kami, acara ini juga merupakan bagian dari tugas kami selama berada di daerah penugasan, dengan harapan dapat tercipta rasa persaudaraan dengan menghilangkan perbedaan suku dan agama dalam bingkai NKRI yang damai selamanya” Ungkap Letda Inf Rahman Nur Sembiring selaku Pater Satgas kepada warga Distrik Mbua.
Warga bersama tokoh adat dan Pendeta mengungkapkan rasa senang karena dapat bersama-sama menciptakan suasana persaudaraan dengan Prajurit TNI Pos Mbua. Acara Tradisi bakar batu berlangsung dengan aman dan damai. ( YH )