GlobalNewsindonesia.com - Makassar. Bertempat di Almadera Hotel, Jalan Somba Opu Nomor 235, Maloku, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar pada Selasa siang (09/11/21), berlangsung Rapat Koordinasi (Rakor) antara seluruh Kepala Dinas Pariwisata se-Sulawesi Selatan (Sulsel). Kegiatan itu dihadiri langsung Muhammad Jufri selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulsel.
Dia bahkan totalitas menyimak setiap presentasi yang dipaparkan para Kepala Dinas Pariwisata daerah. Panitia menyiapkan waktu sekira 30-45 menit untuk tiap penyaji.
Diawali Dinas Pariwisata Kota Makassar dan ditutup oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayan Kabupaten Sinjai. Adalah 2 daerah dari 21 Kabupaten dan 3 Kota yang melingkupi provinsi ini.
Waktu yang cukup terbatas rupanya dapat dioptimalkan untuk menyajikan potensi wisata setempat. Jufri dalam arahan dan instruksinya sebelum pemaparan memang meminta agar daerah fokus pada produk pariwisata unggulan seperti destinasi, event, dan kuliner.
_"Kita mintanya memang 1 yang diunggulkan karena Saya yakin setiap daerah itu banyak yang menarik dan hebat-hebat yang patut diunggulkan. Tapi bukannya yang lain itu kita abaikan, hanya saja produk unggulan kita harapkan menjadi penyumbang terbesar sektor pariwisata. Ini juga tolok ukur wisatawan untuk menentukan destinasi tujuan utama, bahkan sebelum dia tiba di daerah kita," jelas Jufri._
Dari sini muncul istilah "Satu-satunya di daerah A". Tiap penyaji meyakinkan Jufri bahwa produk yang dipaparkan cuma ada di daerahnya, Jeneponto misalnya mengklaim kuda dengan ragam potensinya belum tentu dimiliki daerah lain.
Begitu pula Toraja Utara yang mengandalkan destinasi wisata "Negeri di Atas Awan" meski keindahan di ketinggian ribuan meter di atas permukaan laut itu bisa ditemukan di sejumlah daerah. Lalu, Wajo memaparkan sutera sebagai ikon daerahnya.
_"Keunggulan-keunggulan ini, perlu kita kembangkan untuk menunjang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kita petakan untuk kemudian dibuat paketnya, jadi wisatawan dapat mengunjungi beberapa daerah Kabupaten dan Kota ketika ke Sulsel," ujarnya._
Semua potensi dan keunggulan itu menurutnya harus beriringan pengembangannya oleh pemerintah, pelaku usaha, masyarakat ataupun komunitas, akademisi, dan media agar semua unsur tourism pentahelix berperan sesuai bidang kerjanya. Maka tentu saja kata Jufri, kolaborasi dan sinergitas yang digaungkan selama ini terealiasi sepenuhnya.
_"Membangun dan mengembangkan pariwisata yang kita ketahui butuh pemulihan yang tidak mudah dan tidak secepat disaat terdampak Pandemi COVID-19, membutuhkan keterlibatan semua unsur, biasa kita sebut pentaheliks pariwisata, siapa kerja apa," pungkasnya._
Jufri mengemas pertemuan itu untuk mendapatkan formula terbaik dalam upaya menggairahkan kepariwisataan ke depan. Program dan kegiatan yang direncanakan tahun 2022 sudah tergambar dalam paparan.
Disbudpar Sulsel lantas mendudukkan semua pejabat Eselon III yang menempati posisi Kepala Bidang serta Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT). Begitu juga Kepala Subbagian Program dan Kepala Subbagian Keuangan untuk memudahkan alur informasi bilamana ada hal yang membutuhkan dukungan Disbudpar Sulsel kepada daerah.
_"Alhamdulillah sampai selesai teman-teman sekalian memaparkan potensi daerahnya, seluruh pejabat Disbudpar Sulsel hadir mencatat dan merekam ini semua. Pak Sekretaris juga masih setia menemani dan menyimak apa yang sudah dipresentasikan," tegas Kadis yang bergelar Professor itu._
Pada akhirnya, forum itu melahirkan rekomendasi untuk ditindak lanjuti Disbudpar Sulsel. LSP Pariwisata Anging Mammiri berkolaborasi dengan Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata sebagai tim perumus, berikutnya akan membentuk tim kerja atau tim pendampingan.
_"Rekomendasi ini akan dibuat detailnya, kemudian akan dibentuk tim pendampingannya, ini secepatnya. Hasilnya akan kita bagikan kembali kepada teman-teman. Adapun usulan, masukan yang disampaikan tadi untuk diteruskan ke pusat, kita berharap bisa kita sodorkan ke Mas Menteri, Mas Sandi pada saat beliau ke Sulawesi Selatan tanggal 21 sampai 23 November 2021," jelasnya._
Jufri membagi 24 Kabupaten/Kota menjadi 4 zona yakni Utara, Tengah, Timur, dan Selatan. Tiap zona ini sedianya akan dikunjungi secara intens dengan penjadwalan tertentu.
Di samping untuk membuat pertemuan lebih teknis pada zona berbeda, pihaknya akan memaksimalkan pelaksanaan kegiatan selain di Kota Makassar. Dengan zona itu pula, Jufri dan jajarannya akan lebih sering mengunjungi destinasi yang ada, malah diminta untuk tidak mewakilkan dirinya dalam setiap kunjungan ke Kabupaten/Kota. (*)