Antara Topi dan Pilosofi Kopi -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Antara Topi dan Pilosofi Kopi

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
1/12/2021



GlobalNewsindonesia.com-Bantaeng, - Pagi yang begitu itu indah dan bersahaja, di sebuah rumah yang sederhana di lorong yang begitu ramai dengan hingar bingar keindahan Kabupaten Bantaeng yang kini melaju maju diberbagai aspek pembangunan.


Belum lima menit kusandarkan tubuhku di sebuah kursi empuk diruang tamu datanglah sebuah tangan mungil yang bergetar meneteng segelas kopi diatas baki pagi itu senin, 11 januari 2021


Seorang anak Lelaki dari Kaka,ku Riswandi yaa..!! nama keponakanku mungkin tak ada yang tau keadaan dan jeritan hatinya yang beda dengan teman sebayanya


Jauh dari kasih sayang kedua orang tua dan hanya bertumpu harapan dan kasih sayang pada seorang nenek yang kini mulai lelah dan lesuh.


Sedikit saya berbagi kisah tentangnya, sebuah keluarga kecil yang penuh harmoni dari sebuah desa beruba menjadi serpihan masa lalu yang amat tak terduga di karenakan hembusan kabar hujan emas di Negeri jiran.


Walau hidupnya terbilang cukup dimanjakan dengan sebuah sepeda dan Android yang terbilang mahal ditambah dengan uang jajang yang di kirimkan ayahnya setiap bulan.


Namun di bening matanya tergambar keresahan yang amat dalam, bola mata,nya seakan berbicara bahwa dirinya lebih merindukan kasih sayang orang tua sebagai tempat bermanja yang amat jauh berharga dari sebuah bongkahan berlian.


Sesekali kekecewaan itu dihempaskanya takkala ayah menayakan kabar melalui pesan WatsAppnya.


Kini mengijak Usia12 tahun dirinya  hanya sekali bertemua orang tuanya sejak ditinggal semasa masih bayi.


Dihadapaku segelas kopi yang disuguhkan, dirinya seakan sudah tau dan ini menadakan bahwa om,nya yang gemar pakai topi ternyata punya hobi Ngopi 


Dan sepertinya segelas kopi ini menjadi penanda bak pilosofi yang mengisaratkan sebuah cerita kepadaku bahwa yang hitam tak selalu kotor dan yang pahit tak selalu menyedihkan.


Sambil menghela napas aku mencoba memahami lebih jauh perasaan rapuh dan hancurnya Anak Korban perceraian


Begitu kira-kira gambarang perjalanan hidup yang perlu kita maknai bahwa ada sekenario tuhan yang perlu kita lakoni sebagai manusia.(*)