TABUNGAN QURBAN BUKAN DARI SEKOLAH, TAPI DARI GURU


Global News Indonesia-Palembang;Upaya membentuk siswa memaknai apa yang dianjurkan dalam Agama Islam, SMA Negeri 3 Palembang menggiatkan program menabung setiap hari bagi Siswa siswi yang beragama Islam. Besaran tabungan setiap siswa sebesar Seribu rupiah per hari atau 20 ribu per bulan. Saat tiba bulan Idul Adha seluruh uang yang terkumpul dari tabungan setiap murid mulai dari Kelas X, XI, dan XII akan dibelikan hewan untuk dikurbankan dan dibagikan kepada fakir miskin atau orang tidak mampu.

Walau tabungan qurban itu pada dasarnya baik, namun tetap saja sejumlah wali murid berkeberatan dan mengeluhkan adanya pungutan tabungan yang selalu ditagih oleh wali kelas itu.

Menanggapi hal ini Kepala SMAN 3 Palembang, Dra, Hj. Purwiastuti Kesumastiwi, MM ketika di konfirmasi (9/10) melalui Ponsel mengatakan bahwa pungutan tabungan yang di tarik  dari murid merupakan tabungan yang dilakukan oleh para guru agama berkaitan dengan yang dianjurkan dalam pelajaran Agama Islam agar kita dapat saling membantu sesama ummat. Bukan dilakukan oleh pihak sekolah.

"Program kegiatan menabung seribu rupiah perhari itu merupakan pelajaran agama dari guru gurunya yang mengajarkan pada anak anak berbagi sesama, tetapi tidak dipaksakan, ikhlas dan tidak ditentukan. Dalam pelajaran Agama Islam kan ada yang namanya Infaq gunanya mengajak para murid untuk peduli sesama. Kegiatan itu bukan dari sekolah tetapi dari guru agama. Bagi siswa yang tidak mampu atau berkeberatan tidak dipaksa harus ikut nabung," kata Purwiastuti ketika dihubungi melalui Ponsel nya.

Dikatakannya, Uang tabungan itu disetor kepada bendahara murid bukan kepada wali kelas dan pada bulan Idul Adha uang yang ditabung para murid itu bila sudah cukup akan dibagikan kepada kaum fakir miskin dan orang yang tidak mampu melalui pembagian daging qurban.

Ditanya apakah tidak memberatkan para murid dengan adanya program menabung untuk qurban ini, sementara para murid sudah dibebani uang pembangunan yang lumayan besar serta uang SPP bulanan yang cukup pantastik serta pungutan sumbangan uang untuk sejumlah kegiatan ektrakurikuler.

Menurut Purwiastuti kemungkinan cara penyampaian anak anak pada orang tuanya kurang baik.

"Alangkah baiknya wali murid tanya langsung dengan pihak sekolah," kata Purwiastuti berharap. (udin)
Lebih baru Lebih lama