Musim Paceklik Warga Kabupaten Bantaeng Mengeluh dan Extra Hemat


Global News Indonesia-Bantaeng; Semakin maju sebuah kota semakin banyak pula permasalahan yang di hadapi masyarakatnya.

Hal ini di rasakan Iwan (35) pedagan sayur keliling di ungkapkanya, saat bertemu awak media sabtu (14/09/19)

Lelaki yang berpropesi Penjual sayur keliling ini, setiap hari menawarkan berbagai jenis sayur kepada pelangganya di setiap lorong dan kompleks perumahan.

Dirinya merasakan susahnya cari nafkah di Bantaeng kota kelahiranya, itu di karnakan  dirinya tak memiliki keahlian lain, untuk menafkahi 6 angota kelurganya, diri tak gensi jual Sayur.

"Ya terpaksa saya jual sayur walaupun dalam sehari cuma cukup untuk keluaraga, paling dapat 30 sampai 50 ribu perhari buat istri",ujarnya

Mukin pedagan lain yang pakai mobil dan jual sayur keliling lebih dari itu, tp mukin tuntutan yang harus di penuhi juga lebih dari saya, karna rata-rata pijam dari Bank untuk modal usaha.

"Saya saja cuma pake motor dan hanya membutuhkan modal 300 ribu harus kredit di Bank"

Tahun ini Iwan mengaku tahun pacekli baginya, karna sawah yang iya garap hasilnya tidak memuaskan yang tadinya 8-10 karung, kini hanya panen 4 karung ini di karnakan pengaruh musim kemarau yang melanda areal persawahan di kampung Tala-Tala Kelurahan Bonto Rita.

Keluh kesah juga di ungkap Dg.Basse (45) warga lorong sunyi langanan sayur, katanya musim kemarau ini membuatnya harus lebih extrah hemat, hemat Air, hemat listrik di tambah harga bahan pokok mulai naik.

Dirinya berharap program preoritas yang di canamkan pemerintah Kabupaten Bantaeng dapat berjalan sesuai harapan mulai dari pengadaan Seragam Sekolah, Asuransi Pertanian dan Bantuan Modal usaha.

Sehinga dapat meringakan beban hidup masyarakat dan membuka peluang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya Kabupaten Bantaeng.(abm)
Lebih baru Lebih lama