Bantuan Ternak Kambing Di Sorot LSM, Ini Tanggapan Kabid Peternakan dan Penyedia -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Bantuan Ternak Kambing Di Sorot LSM, Ini Tanggapan Kabid Peternakan dan Penyedia

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
12/02/2022

 

Kapala bidang peternakan, Kabid Peternakan, Eben Sri Manganpa, S. Pt. Saat melakukan klarifikasi bersama penyedia CV Balle, dan kelompok penerima bantuan ternak Kambing Jum'at 2/12/22


GlobalNewsindonesia.com-Bantaeng, --Keluhan sejumlah kelompok penerima bantuan ternak Kambing di Desa Biangkeke dan desa Nipa Kec.pajukung di respon baik oleh Dinas Pertanian Bidang Peternakan Kabupaten Bantaeng.


Ditemui di ruang kerjanya Kapala bidang peternakan, Kabid Peternakan, Eben Sri Manganpa, S. Pt. menjelaskan bahwa bantu ternak kambing tersebut pengadaannya dari Balai Besar Veteriner Maros BBV melalui pihak rekanan CV.Putra Balle.


Dinas Pertanian dan Peternakan hanya sebatas penerima kegiatan sekaligus mengawasi namun dalam proses penyalurannya ke kelompok penerima manfaat kami tidak dilibatkan.


_" Kami baru tau setelah ada laporan kelompok penerima terkait bantuan kambing yang sakit dan mati."katanya 


Dengan adanya laporan dan keluhan tersebut kami tidak tinggal diam kami turun kelompok penerima dan meminta kepada pihak penyedia untuk dilakukan penggantian.


_"Yang mati 1 ekor dan yang ditarik karna kurang sehat 3 ekor itu sudah diganti oleh pihak penyedia karna itu masih masa transisi masih tanggung jawab penyedia (garansi)"ungkapnya



Untuk itu kita pertemukan antara pihak penyedia dan kelompok penerima agar persoalan ini clear dimana ada menganggap Dinas peternakan mengambil untung dalam program tersebut.

 


Sementara itu penyedia jasa dari CV Balle, Waris, mengaku bahwa kambing yang disalurkan sudah melalui proses karang Tina dan kambing tersebut berasal dari kabupaten Bantaeng dan sudah memiliki uji lab sampel darah dan vaksin.


Kendati demikian dirinya juga siap melakukan pengantin jika dalam rentang waktu masa transisi ada kambing yang sakit dan mati.


_"Kami sudah sampaikan kepada kelompok penerima bahwa pada masa transisi tersebut masih tanggung jawab kami, untuk itu kami telah berikan uang pemeliharaan sebelumnya"Ujar Waris 


Sebelumnya salah satu kelompok penerima Sirajudin mengaku sudah melakukan protes terkait adanya gejala seperti sakit mata, kaki bengkak, ingusan dan menchrett pada kambing yang akan dibagikan namun pihak penyedia berkilah bahwa sebelum diserah terimakan itu masih tanggung jawab penyedia.


Sementara itu ketua LSM TKP Bantaeng, Idil Adha melalui beberapa media online mengungkapkan bahwa dari hasil investigasi yang dilakukan Kepada sejumlah kelompok penerima benar menemukan banyaknya Kambing yang sakit.


_"Harusnya bantuan tersebut di serahkan ke kelompok penerima itu disertai dengan hasil pemeriksaan dokter hewan yang menjamin kesehatan pengadaan kambing tersebut,"ujarnya 


Dirinya juga mengaku mendapatkan informasi bahwa bantuan tersebut di kumpulkan di Jeneponto dan bukan kambing yang telah di karang Tina'kan di kabupaten Bantaeng 


"Kami menduga pengadaan bantuan tersebut di sinyalir berbau korupsi ini perlu pengawasan yang ketat mengingat pengadaan bantuan ternak kadang tidak sesuai dengan spek atau ukuran yang sebenarnya,"kata Idil 


Kami minta pihak APH untuk melakukan penyelidikan dan menindak tegas pihak yang bertanggung jawab jika menemukan adanya indikasi korupsi dari pengadaan tersebut.(*)