Cerita dan Perspektif Dibalik Turun Gunungnya Sang 'Raja Rimba' -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Cerita dan Perspektif Dibalik Turun Gunungnya Sang 'Raja Rimba'

11/17/2019

Ada dua cerita menarik dibalik turun gunungnya harimau Dempo, biasa disebut Setue, ada sebagian masyarakat mempercayai kalau makhluk tersebut sebagai makhluk jadi-jadian.

Ketertarikan pertama muncul cerita bahwa harimau yang turun tersebut merupakan jelmaan nining atau puyang yang terpaksa turun gunung karena murka atas perilaku anak cucu keturunannya yang telah melanggar pesan-pesan yang selama ini diwariskan, berupa tatanan kehidupan maupun petatah petitih yang intinya mengajak semua untuk selalu menjaga harmonisasi antar sesama maupun dengan alam semesta sebagai habitat kehidupan.

Yang kedua, turunnya harimau Dempo telah memakan korban, baik wisatawan dan warga asli yang notabene bertani yang lahannya bersentuhan dengan harimau Dempo, diantaranya sampai meninggal dunia karena diterkam.

Pemerintah daerah pun wajib segera mengambil tindakan. Jangan sampai ada korban yang lebih banyak lagi, dan menghimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati, khususnya yang mau berlibur di gunung Dempo.

Sementara disisi lain, harimau merupakan salah satu hewan yang dilindungi keberadaannya oleh pemerintah Indonesia, bahkan dunia Internasional.

Turunnya harimau Dempo juga membuka tabir jejak peninggalan cerita rakyat yang selama ini terbenam dibeberapa penutur, belum dikenal masyarakat Pagaralam, terutama generasi milenia di jagad Besemah.

Cerita ini perlu dilestarikan sebagai peninggalan budaya yang isinya tentu sarat akan makna, menjadi satu kearifan lokal yang menjadi pedoman dalam hidup bermasyarakat dan bersahabat dengan alam.

Semoga peristiwa tragis turunnya Setue bukanlah kado yang indah dalam rangka memperingati hari keberadaan harimau. Mari jaga dan garap alam kita dengan baik, manusia dan harimau bisa hidup berdamping dengan tanpa saling menganggu.

Penulis : Noperman Subhi,S.IP,M.Si