Header Ads Widget


BKSDA Imbau Warga Berwaspada, Serangan Macan Tutul


        Globalnewsindonesia.com-LAHAT; Adanya salah satu warga desa Pulau panas kecamatan Tanjung Sakti yang tewaa diterkam macan Tutul kemarin malam membuat pihak BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) wilayah II Lahat mengimbau keras masyarakat agar tidak sendirian ke kebun. Saat ini seluruh personik BKSDA dibantu pihak TNI, Polri serta Pemkab Lahat sedang melakukan patroli dan pencarian binatang buas yang meresahkan masyarakat tersebut.

         Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Lahat, Martialis Puspito mengatakan, saat ini tim sedang turun ke lokasi kejadian untuk memeriksa gejala serangan. Ancaman macan Tutul ada kemungkinan disebabkan okeh cuaca panas serta minimnya makanan sehingga membuat binatang tersebut keluar hutan.

      "Kami sudah tanyakan kepala desa mengenai ciri-ciri hewan buasnya, dugaan besar kami itu adalah macan dahan karena ada motif tutulnya, insya allah dengan rutin ber patroli macan Tutul bisa ditangkap untuk dibawa kehabitatnya atau kebun binatang,"ujarnya.

         Ditambahkan Martialis, saat ini suluruh warga desa  diimbau agar menjauhi lokasi penerkaman sembari tim BKSDA mencari tahu motif keluar dan serangan macan tutul, sebab hewan langka tersebut umumnya dikenal pemalu serta cenderung menghindari manusia.

          " jika kekebun hendaknya jangan sendirian serta membawa perlengkapan agar dapat mengantisipasi serangan hewan buas tersebut. Kejadian penyerangan hewan buas ini terjadi pada Minggu (17/11) sekitar pukuk 10.00 Wib,"imbuhnya

        Kepala Desa Pulau Panas, Sumadi, Ahad, mengatakan korban bernama Kuswanto berusia 58 tahun, ia diterkam seekor macan tutul saat sedang bekerja di kebun kopinya.

      "Ada dua orang saksi menemukan korban sedang diserang macan, lalu keduanya berusaha mengusir macan tutul itu meski agak ketakutan, akhirnya macan pergi, tapi korban (Kuswanto) meninggal di lokasi kejadian,"jelasnya.

      Menurut dia terdapat luka cakaran di bagian kepala dan luka agak dalam di leher korban yang menyebabkan korban meninggal. "Serangan tersebut agak mengejutkan karena lokasi kebun kopi korban sendiri terhitung cukup jauh dari hutan lindung habitat macan tutul, kata dia, serangan itu juga baru pertama kali terjadi sejak 50 tahun terakhir," pungkasnya.(Spn)