Header Ads Widget

Pemimpin Sejati Hadir dengan Gagasan, Bukan Isu Suku Pemecah Belah


Saat pemilihan kepala daerah semakin dekat, kita dihadapkan pada berbagai kandidat yang berlomba meraih dukungan masyarakat. Sayangnya, beberapa dari mereka memilih cara mudah namun berbahaya: memanfaatkan isu rasis kesukuan. Alih-alih menyuguhkan ide-ide segar dan solusi nyata untuk memajukan daerah, mereka justru terjebak dalam retorika yang membelah masyarakat berdasarkan identitas etnis.


Langkah ini, meski mungkin efektif dalam meraih simpati segelintir orang, sejatinya adalah cerminan dari kekosongan gagasan. Ketika seorang calon kepala daerah memilih untuk mengedepankan isu suku, mereka sebenarnya sedang menunjukkan bahwa mereka kekurangan visi besar untuk pembangunan daerah. Ini adalah alarm bagi kita semua—bahwa mereka mungkin tidak siap membawa perubahan yang dibutuhkan oleh masyarakat.


Kepemimpinan yang efektif tidak mengenal batasan etnis. Seorang pemimpin yang layak dipilih adalah mereka yang mampu menawarkan gagasan besar untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi. Mereka memahami bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan kelemahan, dan bahwa kemajuan hanya dapat tercapai melalui penyatuan visi dan kolaborasi, bukan pemecahbelahan.


Sebagai pemilih yang bijak, kita perlu menghindari jebakan politik identitas sempit. Sebelum memberikan suara, tanyakan pada diri sendiri: apakah kandidat ini punya solusi nyata? Apakah visi mereka dapat membawa kita semua maju bersama, atau hanya sekadar memupuk perpecahan? Jangan biarkan suara kita disandera oleh retorika yang memperkecil makna kepemimpinan.


Pilihlah pemimpin yang berani tampil dengan gagasan, bukan yang sibuk memainkan sentimen sempit. Masa depan daerah kita ada di tangan kita—mari pastikan kita menaruhnya di tangan yang tepat.


Penulis :Dr.Idi Jang Cik,M.Kom (Dosen Institut Teknologi Pagar Alam)