Banteng Kolot dan Kader Muda, Sikapi Kepemimpinan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Purwakarta saat ini. -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Banteng Kolot dan Kader Muda, Sikapi Kepemimpinan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Purwakarta saat ini.

3/18/2024




Globalnewsindonesia.com,- Purwakarta - Menyikapi Perkembangan PDI  Perjuangan Kabupaten Purwakarta hari Ini para tokoh PDI Perjuangan (Banteng Kolot) Kumpul Persoalkan Kepemimpinan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Purwakarta  yang dibawah kepemimpinan Sutisna SH.MH, 


Dalam persoalan ini, para tokoh PDI Perjuangan bersama kader yang hadir di acara bukber bertujuan bagaimana menyikapi PDI Perjuangan Kabupaten  Purwakarta kedepan, 


Dan saat ini yang terjadi ditubuh PDI Perjuangan Kabupaten Purwakarta, khususnya yang berkaitan dengan pola kepemimpinan Ketua DPC PDIP Kabupaten Purwakarta, dipersoalkan  sejumlah kader banteng senior.


yang digagas sejumlah Kader Banteng Muda Purwakarta, di rumah makan Dadar Barbar di Kawasan Wisata Situ Buleud, Senin 18 Maret 2024.




Dimana agenda tersebut hadir, Ketua DPC PDIP Purwakarta periode 2001-2005 dan 2005-2010, R. Dedi Herawan, Tokoh PDIP 1999, Hari Kamanda dan Mantan Pengurus DPC PDIP Purwakarta periode 2010-2015 dan periode 2015-2020, Dadang Purmedi.


Adapun dari kalangan muda hadir sejumlah kader yaitu, Arif Sugih Slamet (Kang Ayi), Pengurus DPC PDIP Kabupaten Purwakarta periode 2019-2024 Abang Syaripudin, Ketua PAC PDIP Cibatu, Haji Ahmad, Wakil Ketua PAC Purwakarta Kota, Lambert Lilipaly, Mantan Ketua PAC Purwakarta Kota Robinson Panjaitan,Mantan Pengurus PAC Purwakarta Kota Nandang Kusnandar dan Asep Wahyudin, serta sejumlah kader banteng muda lainnya.


Dan selanjutnya, R. Dedi Herawan mengatakan bahwa dalam berorganisasi para kader harus tetap berpatokan pada AD-ART partai. “Jika itu dilakukan, potensi gonjang-ganjing seperti yang hari ini terjadi bisa dihindari,” jelasnya.


Kemudian Dedi menambahkan bahwa  pola kepemimpinan organisasi yang one man show, tidak baik untuk partai. “Karena pada dasarnya partai ini dibangun dengan prinsip gotong-royong. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” tuturnya.


Sementara, Pentolan PDIP 1999 Hari Kamanda mengingatkan kepada para kader tentang pentingnya idieologi partai. “Kita yang tergabung dalam keluarga besar PDIP bukan disatukan oleh unsur biologis, tapi disatukan oleh ideologi. Seyogyanya kader-kader muda tetap mengingat hal itu, Bung Karno dengan marhaenisme dan nasionalismenya,” kata Hari Kamanda.


Lain hal dikatakan Dadang Purmedi, dimana harus bisa melihat  bagaimana awal mula PDI Perjuangan berdiri di Purwakarta, dengan berbagai kekurangannya masih dapat mengkonsolidasikan partai hingga ke tingkat paling bawah atau ranting.


Dan coba lihat hari ini, PDI Perjuangan  Purwakarta sudah memiliki berbagai fasilitas penunjang, tapi soal tata kelola dan konsolidasi organisasi malah jeblok, bahkan masih ada ranting-ranting yang tidak memiliki SK, padahal itu sangat penting untuk loyalitas dan totalitas kader,” jelasnya.


Adapun, dari Ketua PAC PDIP Kecamatan Cibatu, Haji Ahmad mengungkapkan bahwa ia dan sebelas PAC PDIP lainnya telah melayangkan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Ketua DPC PDIP Purwakarta hari ini.


Dimana, “Poin-poin mosi tidak percaya sudah kami sampaikan ke DPD PDI Perjuangan Jawa Barat. Kami dan kawan-kawan PAC lainya juga meminta pimpinan DPC hari ini agar dievaluasi,” kata Haji Ahmad, seraya menyebutkan sejumlah poin-poin pada surat mosi tidak percaya dimaksud. (Mjn)