GlobalNewsindoneisa.com-Bantaeng, -- Pembangunan Satu paket irigasi Perpipahan di Desa Bonto Karaeng kecamatan Sinoa Kabupaten Bantaeng, di Sorot warga lantaran tak kunjung selesai.
Irigasi Perpipahan tersebut terletak di Dusun Tombolo Eja dengan mengunakan Dana Desa sebesar Rp.143.065.000. tahun 2022.
Hal ini menjadi tanda tanya bagi warga, pasalnya sampai saat ini pembangunan tersebut terkesan asal jadi dan tanpa asas manfaat.
_"Kami menduga laporannya pasti fiktif selama ini, karna bangunan Hanya sebatas pondasi, dan sampai sekarang tidak ada perkembangan baik galian maupun pipa" ungkapnya warga yang tak ingin identitasnya dipublikasikan.
Lucunya lagi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sudah mempublikasikan melalui Rapat internal BPD tentang capaian pembangunan Desa Tahun Anggaran 2022 dan dinyatakan telah rampung.
Diantaranya, irigasi pemukiman warga di Dusun Eremanurung dan irigasi Perpipahan di Dusun Tombol Eja, dan bahkan sampai di upload ke Facebook
Untuk itu dirinya meminta pihak Inspektorat kabupaten dan APH, agar serius dalam mengawal Dana Desa, baik pisik maupun asas manfaat nya.
_"Kami sangat sayangkan banyak anggaran dana Desa yang Tampa asas manfaat, bukan hanya merugikan masyarakat desa tapi juga negara" kesal warga saat ditemui awak media Sabtu, (07/01/2023)
Keluhan ini sebelumnya sudah disampaikan oleh warga Desa Bonto Kareng pada bulan, November 2022 lalu, kepada awak media terkait adanya bangunan yang tak kunjung selesai di desanya.
Namun saat dimintai klarifikasi terkait keluhan warga tersebut, kepala Desa Bonto Karaeng, H. Arifuddin membenarkan adanya pembangunan irigasi perpipaan tersebut.
_"Kami hentikan pengerjaannya karna kondisi cuaca yang sering banjir dan kami akan lanjutkan nanti" Jelasnya kepada awak media.
Kami punya perhitungan bagaimana mengunakan Dana Desa sebagaimana mestinya" ungkapnya sang kades disebuah warung kopi.
Sayangnya sampai saat ini dari hasil pantauan media di lokasi tak kunjung ada tanda-tanda pekerjaan tersebut berlanjut.
Hanya ada satu zak semen jenis (Bosowa) yang sudah membeku dan pondasi (cekdam mini) yang kalau ditaksir hanya menghabiskan dana paling banyak sebesar Rp.20.000.000.
Sampai berita ini dipublikasikan kepala Desa Bonto Karaeng belum memberikan tanggapan dan klarifikasi mengapa belum melanjutkan irigasi perpipaan tersebut hingga saat ini memasuki tahun anggaran 2023.(*)