Globalnewsindonesia.com,- CIANJUR,- Serikat buruh melakukan sweeping di Pabrik PT Pou Yuen Indonesia (PYI) Jalan Raya Bandung- Cianjur, Desa Sukasirna, Karangtengah, Selasa (30/11/2021) pagi.
Sweeping yang dilakukan Serikat Buruh di pabrik Pou Yuen Indonesia bertujuan mengajak karyawan yang sedang bekerja di pabrik harus melakukan unjuk rasa ke Gedung Sate Bandung.
Ribuan buruh yang sedang bekerja itu serentak berhenti sehingga bergegas untuk pergi ke luar pabrik.
Sementara itu, serikat buruh sudah menunggu dengan mobil komando untuk bersama-sama menuju Bandung melakukan aksi unjuk rasa karena merupakan hari terakhir buruh berunjukrasa di Gedung Sate Bandung.
Seorang karyawati, Siti (30), mengatakan, aksi yang dilakukan karena merasa upah Rp 2,7 juta dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
"Ada cicilan ke Bank, jadi yang diterima Rp 2 juta kurang, itu untuk hidup saya sama suami dan dua anak,"kata Siti.
Sedangkan suaminya kerja serabutan itu sehari-hari hanya mengandalkan gaji dari hasil bekerja di perusahaan tersebut.
"Tentu karena kebanyakan pabrik saat ini hanya mempekerjakan kaum perempuan saja, dan jarang memperkerjakan kaum laki laki,"jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Cianjur, Herman Suherman sudah menandatangani rekomendasi kenaikan upah di tahun 2022 sebesar 6,5 persen.
Jika dihitung kenaikan 6,5 persen, berarti jadi upah buruh di Cianjur jadi naik sekitar 2,8 juta.
Kuasa Hukum Pemkab Cianjur Yudi Junadi mengatakan, surat usulan kenaikan upah minimum kabupaten tahun 2022, sudah diserahkan ke Pemprov Jabar. (yn)