GlobalNewsindonesia.com- Makassar. -- Prof Jufri kepada media pada Kamis petang (04/11/21) menyampaikan bahwa pihaknya terus membangun dan memperkuat sinergitas untuk membangkitkan sektor kepariwisataan dan kebudayaan. Subsektor yang ada diantaranya ekonomi kreatif menjadi perhatian penuh di awal kepemimpinannya selaku Kepala Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan) Provinsi Sulsel (Sulawesi Selatan).
Industri kreatif menyokong pariwisata karena ada Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang senantiasa menyediakan produk-produk bagi wisatawan. Satu diantaranya kopi yang mana sudah banyak lahir brand-brand lokal.
Dia membeberkan, Rabu kemarin, 3 November 2021 salah satu UMKM di Sulsel menyerahkan produknya. Jufri pun menegaskan akan berupaya mempromosikan produk bernama Kopi Micro itu agar dapat diterima lebih luas di masyarakat, utamanya yang ada di Sulsel.
_"Kopi Micro bisa dijadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang wisatawan. Tentu kita akan bantu untuk promosinya, paling tidak ini satu konten lagi untuk media sosial kita di Disbudpar Sulsel," tutur Kadis bernama lengkap Muhamamd Jufri yang ditemui di halaman Gedung MULO, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 23, Kota Makassar._
Penyerahan produk itu berlangsung di Mall Pipo (Pinisi Point), Kota Makassar. Saat itu dirinya baru saja membuka secara resmi event bertajuk Sulsel Great Sale 2021.
Menghadirkan ratusan Pelaku UMKM dari 24 Kabupaten/Kota, baik secara offline di Mall Pipo maupun online melalui wadah website sulselgreatsale.com. Lanjut dikatakan, dirinya menyambut baik dan mengapresiasi Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komunitas UMKM Naik Kelas (UNK) Provinsi Sulsel Sang Abta T Paonganan yang memberinya Kopi Micro.
Terlebih kata dia, momennya sangat tepat disaat pameran di Lantai II Mall Pipo itu digelar sejak tanggal 3 hingga 7 November mendatang. Jufri juga mengatakan bahwa industri kreatif bisa bersinergi dengan Bidang Kesenian dan Ekonomi Kreatif yang ada di tubuh Disbudpar Sulsel.
_"Patut kita apresiasi kreativitas teman-teman Pelaku UMKM yang ada di Sulsel bahwa kita juga punya brand lokal yang kita harapkan bisa bersaing. Industri kreatif jelas berkorelasi dengan kepariwisataan," ujarnya._
Abta yang dikonfirmasi via WhatsApp menyebutkan, produk itu sebagi sampel. Pihaknya dapat menyediakan sesuai permintaan, nama Kopi Micro dia artikan kopi usaha micro.
_"Ini sebagai sampel ke pihak dinas (Disbudpar Sulsel) dan penyelenggara. Semoga bisa dibantu untuk perluasan pasarnya lewat dinas dan penyelenggara Sulsel Great Sale," terang Abta._
Kopi Micro merupakan produk UKM (Usaha Kecil dan Menengah) hasil binaan UKM yang ada di bawah koordinasi DPD Komunitas UNK Sulsel. Dibuat dari kopi bubuk toraja dan mengusung brand lokal.
_"Kita berharap tentunya Pemerintah terus mensupport brand lokal khususnya industri kreatif yang ada di sekitar lokasi pariwisata (destinasi wisata). Bisa lewat sosialisasi ke semua lapisan masyarakat supaya industri kreatif kita di Sulsel bangkit dan mengangkat juga pariwisata kita," kata dia._
Menyinggung mulai bangkitnya kepariwisataan, Abta mengungkapkan bahwa Komunitas UNK hadir sebagai salah satu solusi untuk membudayakan "Bangga Buatan Indonesia". Adalah tagline yang dipopulerkan dan digenjot oleh Kemenparekraf/Baparekraf RI (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia).
_"Komunitas UMKM Naik Kelas berupaya membantu dan bersinergi dengan Pemerintah dan semua stakeholder terkait. Bagaimana kita menggelorakan 'Produk Lokal, Pariwisata Lokal, dan Industri Kreatif Lokal lainya' kepada masyarakat luas dan juga para wisatawan," pungkasnya._
Senada itu, Ketua Pokja (Kelompok Kerja) II Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sulsel, Tri Aprilianti meminta DPD Komunitas UNK Sulsel untuk dapat pula membangun kolaborasi dengan PKK Sulsel. Dengan target bahwa mitra pemerintah itu akan senantiasa merangkul seluruh UMKM yang ada agar bisa membangkitkan subsektor ekonomi kreatif.
_"Kami tunggu audiensi ke PKK Sulsel," singkat Tri._(*)