Header Ads Widget

Pencapaian Luar Biasa, Tahun Ini Sulsel Loloskan 91,6 Persen Warisan Budaya Tak Benda


GlobalNewsindonesia.com - Makassar. -- Hal luar biasa dicapai Provinsi Sulawesi Selatan dalam upaya meloloskan karya budaya menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tahun 2021.


 Tak tanggung-tanggung, 11 dari 12 karya budaya lolos hingga seleksi akhir dan telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI).


Karya budaya yang lolos masing-masing Marakka' Bola, Sere Api, dan Madoja Bine dari Kabupaten Barru, Anjala Ombong berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar. Kemudian Laha' Bete dari Kabupaten Sinjai.


Tari Pajjaga Andi Makkunrai dari Kabupaten Bone dan Anyaman Teduhu dari Kabupaten Luwu Timur. Terakhir Pakkecaping Bugis, Simphoni Kecapi, dan Panre Batu dari Kabupaten Sidrap (Sidenreng Rappang).


Satu karya yang gagal dan dinyatakan tidak lolos adalah Bola Soba yang diusulkan oleh Kabupaten Bone. Jika dipresentasekan, maka pencapaian Sulsel mencapai 91,6 persen.


Dibanding daerah lainnya di Indonesia, dari 6 Kabupaten pengusul yang masuk Sidang Penetapan WBTB, Sulsel dikategorikan berhasil memenuhi persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan.


Pleno sekaligus pembacaan hasil akhir penetapan WBTB sendiri awalnya dijadwalkan 30 Oktober, namun dipercepat dan dimajukan ke tanggal 29 Oktober lalu. Hal itu diperkuat informasi resmi Kementerian melalui pesan WhatsApp kepada Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel).


_"Menginformasikan bahwa jadwal sidang pleno hasil akhir dan pembacaan hasil akhir penetapan wbtb yang shrusnya  hari Sabtu, 30 Oktober 2021 dirubah menjadi hari Jumat, 29 Oktober 2021 pukul 19.00 WIB.


Berikut ialah link zoom dan  form absensi untuk Penutupan Sidang WBTb 2021

Mohon maaf atas perubahan jadwal tersebut, semoga dapat dipahami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih," isi pesan WhatsApp dari Kemendikbud Ristek RI._


Awak Media menerima pesan tersebut dari Nur Inrawati, seorang Pengelola Data Sejarah pada Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Disbudpar Sulsel. Dikatakan bahwa terjadi perubahan jadwal dan hasilnya Sulsel berhasil meloloskan 11 karya budaya.


_"Jadi WA (Pesan WhatsApp) dari kementrian, ada perubahan. Memang jadwal awal hari Sabtu," kata Iin, sapaan akrabnya kepada media, Minggu (31/10/21)._


Terpisah, Muhammad Jufri selaku Kadisbudpar Sulsel menghaturkan selamat kepada Pemerintah Kabupaten pada khususnya atas lolosnya karya budaya dari daerah menjadi Warisan Budaya Tak Benda tahun 2021. Ucapan sama dihaturkan kepada seluruh Maestro, Tokoh Masyarakat, Pelaku Seni dan Budaya serta segenap masyarakat adat yang tersebar di seluruh wilayah Sulsel.


_"Saya ucapkan selamat ya kepada seluruh pihak yang membantu proses asistensi, seleksi dan pengajuan usulan karya budaya yang ada di daerah kita Sulawesi Selatan. Tahun ini luar biasa Saya kira, dari 12 yang masuk Sidang Penetapan, ada 11 yang lolos dan sudah ditetapkan melalui pleno kemarin," kata Jufri yang bergelar Professor._


Mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel itu menitipkan pesan agar karya budaya ini dijaga dan terus dilestarikan. Jika memungkinkan tahun mendatang diusulkan menjadi warisan dunia.


Tentu kata Jufri, karya budaya yang memang memenuhi syarat sebagaimana yang ditetapkan UNESCO (The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization). Dia menyinggung Geopark Maros-Pangkep yang kini berstatus National Geopark.


Dalam perjalanannya sejak diinisiasi tahun 2015 silam dan naik status menjadi Geopark Nasional Maros-Pangkep (GNMP) di tahun 2017. Jufri membeberkan, tahun ini semua pihak bahu-membahu semakin meningkatkan sinergitas dan kolaborasi untuk mendukung GNMP menjadi UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep.


_"Banyak karya budaya kita yang bisa mendunia. Salah satunya budaya yang menyatu dengan etnis Toraja. Satu lagi, tahun ini kita dalam tahap pengusulan Geopark Nasional Maros-Pangkep menjadi UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep, beberapa hari lalu dilakukan Advisory Mission oleh UNESCO secara virtual dari Paris, Perancis," jelasnya._


Adapun assessment secara offline bakal dihelat pada November tahun ini. Jufri kemudian menyambut baik pencapaian WBTB itu untuk 11 karya budaya yang lolos.


Yang mana sejak awal pengusulan ada 15 karya budaya yang diusul. Namun diantaranya dinyatakan tidak lengkap secara administrasi maupun naratif.


_"Untuk karya budaya yang kita usulkan, perlu diperkuat bukti-bukti, administrasi. Sama halnya dengan geopark kita, teman-teman dari Badan Pengelola Geopark Nasional Maros-Pangkep sudah mengirimkan dokumen dossier dan usulan itu diperkuat dukungan Pemerintah Republik Indonesia," pungkasnya._


Lebih hebatnya lagi, GNMP memiliki Pusat Informasi Geopark (PIG) yang ditempatkan di Kabupaten Pangkep. Untuk karya budaya seperti kerajinan, tarian, dan musik misalnya, Jufri berharap dibuatkan galeri, museum, dan juga sentra-sentra pelatihan.


Tujuannya, generasi muda dapat menjadi pelanjut untuk melestarikan karya budaya itu. Disamping itu, karya budaya masa lalu dapat dijadikan media edukasi bagi siswa dan siswi yang menempuh pendidikan di bangku sekolah setingkat TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. (*)