Menko Polhukam Wiranto Minta Maaf, Atas Ucapan 'Pengungsi sebagai Beban Pemerintah'


Jakarta; Menko Polhukam Wiranto minta dimaafkan terkait pernyataannya tentang penanganan korban gempa bumi di Ambon, Maluku. Wiranto menjelaskan apa yang diucapkannya itu tidak bermaksud melukai warga di pengungsian.

Awal mulanya, Wiranto diprotes karena sempat menyebut pengungsi gempa Ambon menjadi beban pemerintah. Ucapan Wiranto itu diprotes oleh masyarakat Maluku.

Pernyataan itu keluar dari mulut eks Panglima ABRI itu pada Senin (30/9). Saat itu Wiranto awalnya berbicara tentang gempa di Maluku yang merusak 700 unit rumah warga. 

Dia juga menjelaskan pemerintah sudah melakukan sejumlah langkah untuk meringankan beban para korban, termasuk perancangan penyaluran dana bantuan.

Wiranto kemudian mengimbau seluruh pihak agar tidak menyebar berita bohong soal potensi tsunami. Pada saat itulah, Wiranto membuat pernyataan soal beban korban gempa.

"Pengungsi ini ditakuti adanya informasi adanya gempa susulan yang lebih besar, ditakuti adanya tsunami akibat gempa, padahal tidak ada badan resmi mana pun yang mengumumkan itu, yang memberikan informasi seperti itu. 

Jadi ini berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan yang menakuti masyarakat, sekarang sedang dilakukan sosialisasi bahwa tidak ada gempa susulan yang lebih besar lagi, tidak ada tsunami," kata Wiranto.

"Diharapkan masyarakat bisa kembali ke tempat tinggal masing-masing untuk mengurangi besaran pengungsi, pengungsi terlalu besar ini sudah menjadi beban pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," terangnya. (DetikCom)
Lebih baru Lebih lama