Tekan Angka Stunting dan Ibu Hamil KEK, Bantaeng Mendapatkan Bantuan Makanan Tinggi Protein -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Tekan Angka Stunting dan Ibu Hamil KEK, Bantaeng Mendapatkan Bantuan Makanan Tinggi Protein

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
3/31/2023


GlobalNewsindonesia.com-Bantaeng, --Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan menyerahkan makan tinggi protein guna menekan angka stunting di kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan.


Kegiatan penyerahan makanan tinggi protein kepada sasaran stunting dan berisiko stunting dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng Rabu,(29/03/23)


Dalam kesempatan itu Hj. Andi Mirna, SH. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan mengucapkan terimakasih atas capaian penurunan angka stunting di kabupaten Bantaeng.


_“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bantaeng bersama Ketua TP-PKK dan seluruh stakeholder yang ada atas kerja keras termasuk Kader PKK dengan kerja kolaboratif sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Bantaeng."ungkapnya 


Dikatakannya bahwa kabupaten Bantaeng dapat menurunkan angka stunting sebanyak 0,4% di Tahun 2022. Dirinya berharap melalui Kegiatan ini sebagai upaya percepatan penurunan stunting dalam mewujudkan Indonesia Emas di Tahun 2045”jelas Hj. Andi Mirna



Penyerahan bantuan makanan tinggi protein berupa telur ini merupakan Program CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT. SUR Makassar kepada Pemerintah Kabupaten Bantaeng.


Dalam hal ini Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Bantaeng melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan. 


Dimana sasaran dari bantuan makanan ini adalah anak/balita stunting berdasarkan data e-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Balita Berbasis Masyarakat) dan ibu hamil dengan KEK (Kekurangan Energi Kronik) dimana sumber datanya dari Dinas Kesehatan.


_ “Sebanyak 25.500 butir telur akan dibagi kepada 850 sasaran, dan kami melalui Penyuluh KB/PLKB bersama mitra terkait dari Dinas Kesehatan, TP-PKK dan Babinsa akan memberikan edukasi serta memastikan konsumsi telur setiap hari oleh seluruh sasaran,


Sehingga dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan gizi masyarakat dan tentunya dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting”, kata Kepala DPPKB.


Dalam sambutannya yang mewakili Ketua TP-PKK Kabupaten Bantaeng, Sitti Ramlah, SE., MM. menyampaikan permohonan maaf Ketua TP-PKK berkat peran aktif kader melalui kunjungan dan penyuluhan.


_“Peran PKK dalam upaya pencegahan stunting telah kami laksanakan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui peran kader dasa wisma dengan melakukan kunjungan dan penyuluhan serta mendukung gerakan masyarakat hidup sehat. 


Dalam 2 tahun terakhir terdapat 152 Kader PKK yang tergabung dalam Tim Pendamping Keluarga (TPK) se-Kabupaten Bantaeng telah melakukan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting bersama Bidan dan Kader KB”, kata Sekretaris Umum TP-PKK Kabupaten Bantaeng tersebut.


Di penghujung acara, sebanyak 8 orang perwakilan sasaran dilakukan penyerahan telur yang terdiri dari 5 Balita Stunting dan 3 Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK).


Untuk selanjutnya telur tersebut akan didistribusikan ke seluruh sasaran dengan melibatkan TP-PKK Kecamatan dan Desa/Kelurahan, Penyuluh KB/PLKB, Tenaga Pendamping Gizi, Babinsa dan Tim Pendamping Keluarga.


Seperti diketahui stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang balita yang diakibatkan oleh kekurangan gizi mulai dari 1000 hari pertama kehidupan yang ditandai dengan tumbuh badan tidak sesuai dengan usia. 


Kunci pencegahan stunting dan penanganan stunting dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan/kelahiran (HPK) yaitu dari hari pertama kehidupan, sehingga perhatian ibu hamil dan balita melalui intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif. 


Perlu diupayakan dan dibutuhkan keterlibatan semua pihak yang terkait dan berkomitmen menangani stunting.


Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas hidup masyarakat, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. 



Hal ini dikarenakan anak stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga anak mudah terkena penyakit, terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.


Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantaeng Drs. Muhammad Haris, M.Si., Sekretaris Umum TP-PKK Kabupaten Bantaeng Sitti Ramlah, SE., MM., Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan dr. Idris, M.Kes.


Kabid Dalduk Ketraga DPPKB Fahmi Kurniawan, Technical Assisten Satgas Stunting Kab. Bantaeng Rahmat Hidayat, SKM., Ketua IPeKB Bantaeng Faisal, S.Sos., MM, Koordinator Balai Penyuluhan KB Kecamatan, Ketua TP-PKK Kecamatan dan TP-PKK Desa/Kelurahan se-Kabupaten Bantaeng serta perwakilan sasaran penerima bantuan makanan.(*)