Miris..? Sekitar 70 KK Desa Pasanggrahan Belum Ada Penerangan Listrik dan Akses Jalan Rusak -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Miris..? Sekitar 70 KK Desa Pasanggrahan Belum Ada Penerangan Listrik dan Akses Jalan Rusak

1/30/2023

 


Globalnewsindonesia.com,- Purwakarta -  Dari 70 Kepala Keluarga di Desa Pasanggrahan Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta saat ini butuh perhatian khusus, pasalnya dari 70 KK yang direlokasi belum ada masuk penerangan listrik kelokasi yang sekarang ditempati. 


Menurut H. Elan Sofyan S.E. ketika dihubungi lewat WhatsApp nya membenarkan, bahwa masyarakat desa pasanggrahan yang terkena musibah tahun lalu saat ini listrik belum ada, mereka memakai lampu cempor yang menggunakan minyak tanah, bahkan air pun dilokasi itu mengalami kekeringan. Apalagi jalan yang sudah tidak layak lagi digunakan, Senin 30 Januari 2023.



                               Klik videonya..☝


Hal ini Ketua GMBI, Sekaligus Bacaleg Dapil 5 Partai Golkar, H. Elan Sofyan S.E mengharapkan kepada pemerintah daerah Kabupaten Purwakarta agar bisa memperhatikan desa yang tertinggal akibat adanya bencana alam yang terjadi tahun lalu," jelasnya. 


Lanjutnya, pasilitas jalan yang saat ini sudah tidak layak digunakan agar segera dipindahkan. Juga persoalan penerangan yang saat ini belum ada listrik padahal tiang sudah ada, hal ini pun kami sendiri sudah turun kelapangan langsung.


     

                             Klik Videonya☝


Dan permintaan ini untuk masyarakat yang terkena relokasi, saya minta untuk segera secepatnya diperhatikan apalagi sebelumnya mereka sudah punya KWH masing masing tinggal pendataan kembali. 


Kondisinya saat ini kami lihat dilokasi sangat memprihatinkan, disamping tidak ada penerangan listrik. Air bersih pun susah apalagi jalan lintas yang sudah tidak layak digunakan. 


Selanjutnya, H. Elan pun mempertegas jika tidak ada tanggapan dari pemerintah daerah. Kami akan mencari Anggaran sendiri atas nama "GMBI Peduli " melalui dana CSR yang ada," tegasnya. (Mjn)