Proyek Lapen Cabang Empat Watunggong- wea- wae Togong Paksakan FHO Tanpa Perawatan -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Proyek Lapen Cabang Empat Watunggong- wea- wae Togong Paksakan FHO Tanpa Perawatan

4/04/2022

 


GlobalbewsIndonesia.com- BORONG NTT - Peningkatan Jalan Lapen ruas jalan di Watunggong Wea-Wae Togong, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali jadi sorotan. Pasalnya, pekerjaan yang dilakukan oleh CV. Delta Flores dengan pagu 1.344.994.000 tersebut, sudah rusak meski baru setahun selesai dikerjakan.


Salah satu pengendara roda dua berinisial EM (25) saat ditemui media ini  menyatakan, pihaknya atas nama masyarakat setempat mengaku sangat kecewa melihat realisasi pekerjaan proyek tersebut.


“Di sepanjang badan jalan tersebut terlihat sebagian aspalnya ada yang sudah terkelupas dan lobang, Pekerjaan proyek sangat tidak wajar sehingga sangat mengecewakan, saya memperkirakan jika seperti ini kondisinya, maka badan jalan ini tidak akan bertahan lama. Padahal badan jalan ini merupakan akses transportasi sangat penting bagi masyarakat,” keluhnya, Senin (04/4/2022).


Karena itu, kata EM, pihaknya meminta kepada Dinas PUPR Kabupaten Manggarai Timur untuk menindaklanjuti hal ini. 


“Kami meminta segera memperbaiki kembali pekerjaan proyek tersebut sebagus dan sebaik mungkin sesuai spesifikasi atau sesuai yang tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB),”harapnya.


Ia juga menduga, pekerjaan tersebut ada konspirasi antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan pihak pelaksana.


"Saya menduga bahwa pekerjaan tersebut ada konspirasi antara PPK dengan pihak kontraktor, soalnya pekerjaan tersebut sudah rusak saat masa pemeliharaan dan pekerjaan tersebut sudah di FHO, karena setahu saya apabila pekerjaan mau di FHO tentu semua kerusakan yang ada harus di perbaiki dulu, tetapi kenyataanya tidak ada"ungkapnya lagi.


Tak hanya itu, ia bahkan meminta agar aparat hukum untuk turun menelusuri kualitas pengerjaan peningkatan jalan.


“Saya juga meminta Kejaksaan Negeri Ruteng dan Polres Manggarai Timur menelusuri dan memeriksa pekerjaan jalan tersebut, apa sesuai bestek, seperti tertera di dokumen kontrak atau tidak ? Jangan sampai proyek hanya mementingkan keuntungan tanpa memperhatikan kualitas dari pekerjaan tersebut,” tegasnya.


Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Manggarai Timur, Yos Sumarto melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Gorgonius Jelatu Saat di hubungi via telepon tidak direspon.


Terpisah kontraktor pelaksana, saat dihubungi via telepon mengatakan "tempo hari itu karena bencana alam dan hujan lebat, saya kerja disitu banyak hancur dan berutang hampir tiga ratus juta, karena disitu banyak yang rusak dan hampir satu kilo saya kerja ulang lagi disitu.


Kemudian pada saat itu saya kerja posisi hujan lebat, saya juga tidak tahu orang yang panggil hujan atau memang alam yang buat, sehingga saya bilang kita  hancur itu kerja,"ungkapnya. (Wens)