Sulsel Kembali Terpilih Jadi Lokasi Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Sulsel Kembali Terpilih Jadi Lokasi Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah

2/01/2022

 


Globalnewsindonesia.com,- Makassar -- Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah kembali akan dilaksanakan di Indonesia untuk tahun 2022. Dan Sulsel (Sulawesi Selatan) tetap dimasukkan sebagai salah satu bagian dari penjelajahan jalur rempah.


Yang mana pada era kolonial Belanda, Sulsel tercatat sebagai salah satu gerbang perniagaan, pintu masuk dan keluar khususnya jalur perdagangan laut atas rempah-rempah Indonesia yang mendunia seperti pala, kopra, dan mete.


Diantara daerah yang akan dilalui yakni Kota Makassar dan Kabupaten Bulukumba. Seperti halnya tahun 2021, KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) Dewa Ruci bakal berlabuh di Sulsel dalam rangkaian event budaya itu.


Festival tersebut sedianya dihelat mulai 1 Juni 2022 mendatang. Karenanya pihak Kemendikbud Ristek RI (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia) mengutus Restu Gunawan selaku Direktur PPK (Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan) untuk menemui Kadisbudpar (Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan) Provinsi Sulsel, Muhammad Jufri guna membangun koordinasi dan mempertegas keikutsertaan sekaligus dukungan terhadap event budaya dimaksud.


Ini akan dilaksanakan bulan Juni. Ada beberapa daerah yang akan dilalui," ungkap Restu saat diterima di Ruang SSTIC (South Sulawesi Tourism Information Center) Disbudpar Sulsel, Senin (31/01/22).


Muhammad Jufri saat menerima rombongan, didampingi Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya, Andi Hasnul Hasanuddin, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Patarai A Burhan GS, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Bruno S Rantetana, dan juga Kepala Seksi Sejarah dan Nilai Tradisional, Muhammad Nur Saleh.


Untuk diketahui, tahun lalu Kemendikbud Ristek RI menetapkan 13 daerah yang dilalui. Adalah Banda Neira sebagai titik start, lanjut ke Ternate, Makassar, Banjarmasin, Bintan, Medan, Lhouksemawe, Padang, Banten, Jakarta, Semarang, Beno hingga finish di Surabaya.


Bruno mendorong agar Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2022 disinergikan dengan Festival Pinisi, salah satu event pariwisata yang akan dihelat Pemerintah Kabupaten Bulukumba pada Oktober mendatang. Sementara Jufri menerangkan, kedua event dapat dengan apik dilaksanakan meskipun waktunya sedikit berbeda.


Paling tidak mesti ada rangkaian dari keduanya yang saling ditautkan. Kadisbudpar Sulsel juga membeberkan bahwa Menparekraf/Kepala Baparekraf RI Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia), Sandiaga Salahuddi Uno dalam kunjungannya menilai Desa Wisata Ara, Bulukumba pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, dengan tegas menyatakan kesiapannya memfasilitasi lahirnya Museum Terapung Pinisi.


Mudah-mudahan ini bisa disinergikan, ada sinkronisasi antara Festival Jalur Rempah dengan Festival Pinisi. Kapal Pinisi ini kan sangat terkenal kemana-mana, punya jasa yang besar kaitannya dengan jalur rempah sampai dengan pelabelan Suku Bugis sebagai pelaut ulung karena Pinisi," pinta Jufri yang menyandang gelar Professor.


Bersambut dan diharapkan berkaitan erat dengan keberadaan pinisi sebagai kapal terkenal Sulsel dalam kejayaan rempah-rempah di masa lalu hingga kini. Kemendikbud Ristek RI oleh Restu disebutnya juga punya program untuk menjadikan pinisi sebagai museum budaya.


Sebagaimana implementasi dan bentuk keseriusan Pemerintah Republik Indonesia atas ditetapkan Pinisi sebagai Warisan Budaya TakBenda (Intangible Cultural of Humanity) oleh UNESCO. Ditetapkan 7 Desember 2017 lalu pada sidang ke-12 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Pulau Jeju, Korea Selatan.


Sejak saat itu, UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity mencatatkan PINISI: Seni Pembuatan Perahu di Sulawesi Selatan atau PINISI: Art of Boatbuilding in South Sulawesi sebagai warisan dunia. Karenanya Prof Jufri ingin memasukkan event Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2022 sebagai rangkaian event Festival Pinisi. (Red)