Bappeda dan BBWSS VIII Tinjau Lokasi Banjir di Wilayah Pasemah Air Keruh -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Bappeda dan BBWSS VIII Tinjau Lokasi Banjir di Wilayah Pasemah Air Keruh

2/11/2022

 


Globalnewsindonesia.com,- Empat Lawang - Pasca banjir bandang yang merendam 5 Desa di Kecamatan Pasemah Air Keruh ( Paiker ), Pemerintah Kabupaten Empat Lawang melalui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan  Penelitian dan pengembangan meninjau lokasi yang menjadi pokok permasalahan banjir.


Kepala Bapedda Empat Lawang mengungkap kepada BBWSS VIII agar penanggulangan bencana banjir di wilayah Pasemah Air Keruh dari sisi penanganan infrastruktur di wilayah sungai air keruh menjadi prioritas.


Dimana kajian yang dilakukan dapat menghasilkan rencana penanganan untuk waktu dekat atau bersifat jangka pendek, menengah, dan jangka Panjang.


Sehingga bencana banjir tidak terjadi di wilayah permukiman dan pertanian terutama di area yang rentan dan lokasi yang berdekatan sungai air keruh. 




Dijelaskan oleh Yulius Sugiantara bahwa pihak terkait telah  melakukan peninjauan lokasi bencana banjir yang telah terjadi menimpa masyarakat di Kecamatan Paiker sebagai wujud gerak cepat dari Bupati Empat Lawang H. Joncik Muhammad.


Peninjauan ini merupakan hasil koordinasi Bupati Empat Lawang dengan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII untuk meninjau lokasi bencana banjir tersebut dari wilayah sungai air keruh.


"Pak bupati menginstruksikan Camat Pasemah Air Keruh dan Bappeda dan Litbang untuk mendampingi peninjauan lokasi tersebut untuk mengetahui kondisi banjir di wilayah Kecamatan Pasemah Air Keruh yang berdampak pada beberapa desa yang mengakibatkan permukiman masyarakat dan lahan pertanian yang terdampak,"kata Yulius.


Lebih lanjut dijelaskan oleh Yulius  Peninjauan bersama ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk mengetahui beberapa penyebab terjadinya banjir dari sungai keruh di Kecamatan Pasemah Air Keruh. 


"Dari hasil observasi dan penelusuran Bersama ini dilakukan pada beberapa lokasi yakni pada bagian hulu bendung air keruh sungai air keruh, pada bendung daerah irigasi air keruh, kondisi sungai di desa yang terdampak banjir, dan kondisi alur serta struktur sungai,"kata Yulius.


Sementara itu, Camat Paiker mengatakan bahwa titik lokasi yang menjadi penyebab banjir sudah ditinjau langsung oleh Kepala Bappeda dan litbang Yulius Sugiantara, SE,M.Si bersama Camat Pasemah Air Keruh serta perwakilan dari beberpa perangkat daerah seperti perwakilan dari Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup Empat Lawang.


Kemudiandari perwakilan UPTD Kehutanan Sumsel melakukan diskusi dilokasi tinjauan bersama BBWSS VIII,  dalam hal ini, Ibu Kamsiah Tarigan ( Kabid. KPI BBWSS VIII), Bapak Arliyansyah (Kabid.PJSA BBWSSVIII).


"Diharapkan penanganan ini dapat menurunkan presentase wilayah permukiman yang terdampak banjir dan tanah longsor, menghindari kerusakan lahan pertanian, kerusakan jaringan irigasi, dan aksesabilitas jalan di wilayah tersebut,"ucapnya.


Sementara Kabid Program BBWSS VIII Kamsiah Tarigan yang didampingi tim teknis dari BBWSS VIII Arliyansyah mengatakan bahwa hasil observasi dan penelusuran yang didapat akan ditindaklanjuti untuk rencana penanggulangan banjir di wilayah Sungai air keruh tersebut.


Menurutnya, survey dilakukan dimulai jum’at 11 februari 2022 untuk melakukan pendataan agar dapat dilakukan analisis serta pendalaman untuk menentukan rencana penanganan, estimasi rencana anggaran biaya dari rencana penangan tersebut. 


"Hasil ini akan diajukan ke Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dimana kondisi ini merupakan tanggap darurat bencana yang harus segera dilakukan penanganan, agar tidak terjadi banjir terutama disekitar wilayah sungai air keruh Kecamatan Pasemah Air Keruh Kab. Empat Lawang.


Selain itu hal ini dijadikan isu strategis pada asosiasi konservasi sumber daya air,"jelasnya. (SI)