Tidak Sulit Magang Pariwisata, Faktanya! -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Tidak Sulit Magang Pariwisata, Faktanya!

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
11/19/2021

foto istimewa: Azis Ambae


GlobalNewsIndonesia.com - Makassar. Disadur dari laman Wikipedia, magang adalah periode pengalaman kerja yang ditawarkan oleh sebuah organisasi untuk jangka waktu terbatas. Magang mentransmisikan siswa dari sekolah kejuruan ke dunia kerja.


Magang lebih ditujukan bagi siswa sekolah menengah, dan mahasiswa, atau orang dewasa pasca sarjana. Posisi ini dapat dibayar atau tidak dibayar dan bersifat sementara.


Pada prakteknya, magang di lingkungan pemerintahan juga kerap dijumpai. Salah satunya di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel). Media mengambil sampel Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) yang kini dikomandoi Professor Muhammad Jufri.


Pada Jum'at siang (19/11/21), menemui Kepala Subbagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum, Zulfikar di ruang kerjanya. Lalu membagikan data statistik pelajar dan juga mahasiswa yang memilih magang di Disbudpar Sulsel.


Dalam catatannya, peserta magang mencapai 293 orang dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi. Data itu terhitung selama kurun waktu awal Januari hingga pertengahan November 2021.


_"Anak magang selama tahun 2021 ini saja sudan ratusan orang. Artinya apa, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan banyak peminatnya," ungkap Fikar._


Asalnya antara lain dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Universitas Dipa Makassar. Lalu Universitas Bosowa Makassar, Universitas Sahid Jakarta, President University, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM) Bongaya, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Lembaga Pendidikan Indonesia (STIM LIPI) Makassar, SMK Negeri 1 Gowa.


Angka itu menurut Fikar relatif meningkat dari masa puncak Pandemi COVID-19 di tahun 2020 silam. Tentu fluktuatif mengikuti masa magang pada umumnya dari pihak sekolah atau perguruan tinggi sesuai kalender pendidikan yang ditetapkan.


_"Anak-anak kita yang magang ini silih berganti. Keluar (selesai) 10 atau berapa, ada lagi yang masuk (magang), begitu seterusnya," tambahnya._


Saat ditemui media, tampak anak magang di ruangan Subbagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum yang mengenakan jas almamater berwarna hijau. Merupakan mahasiswa UMI yang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata).


_"Ada juga yang langsung KKN. Terus, ada yang magang, beberapa lama kembali lagi dengan program KKN," ujarnya._


Untuk mengakomodir kebutuhan peningkatan kemampuan akademik, peserta magang ditempatkan sesuai latar belakang keilmuan dan jurusannya. Disbudpar Sulsel memiliki 9 unit kerja berupa Bidang dan UPT (Unit Pelaksana Teknis) dan beberapa sub unit kerja mencakup Subbagian.


Pertama adalah Sekretariat Dinas yang membawahi Subbagian. Kemudian Bidang Sejarah dan Cagar Budaya, Bidang Kesenian dan Ekonomi Kreatif, Bidang Pengembangan Destinasi, Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Bidang Pengembangan Pemasaran, UPT Museum dan Taman Budaya, UPT Museum Mandala dan Societeit de Harmonie, UPT Taman Budaya Benteng Somba Opu.


Sementara lokasi beraktivitasnya jajaran Disbudpar Sulsel tersebar di 5 tempat. Masing-masing 'Gedung MULO' di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 23, Kelurahan Mangkura, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, 'Gedung Kesenian' di Jalan Riburane Nomor 15, Kelurahan Pattunuang, Kecamatan Wajo, Kota Makassar.


Berikutnya Benteng Fort Rotterdam di Jalan Ujung Pandang, Kelurahan Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Monumen Mandala di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, dan Benteng Somba Opu di Jalan Abdul Kadir, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa.


Fikar menerangkan, calon peserta magang mengirimkan surat penyampaian yang diikuti audiensi untuk memberikan gambaran rencana magang oleh pihak sekolah atau perguruan tinggi. Waktunya beragam dan menyesuaikan jurusannya, sehingga target capaian magang bisa dimaksimalkan sesuai harapan yang ingin dicapai bagi peserta itu sendiri.


Mengutip salah satu artikel gajimu.com, magang merupakan bagian dari pelatihan kerja. Biasanya magang dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir atau siswa SMK kelas 3 (PKL) sebagai salah satu syarat utama untuk menyelesaikan proses pendidikan.


Theresia Dwi Charolin, seorang siswi Kelas XII Jurusan Usaha Perjalanan Wisata (UPW) pada SMK Negeri 1 Gowa membeberkan, dirinya masuk ke Disbudpar Sulsel sejak 28 Oktober 2021. Berakhir masa magangnya pasa 20 Desember nanti.


_"Saya ditempatkan di Bidang Pengembangan Destinasi. Awalnya Saya dan teman-teman ke ASITA (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies) Sulsel, kemudian ke Poltekpar (Politeknik Pariwisata) Makassar. Setelah interview, rupanya Saya didorong untuk magangnya kesini, memang betul lebih pas kalau jurusanku dan program pendidikanku," imbuhnya._


Dia pada Jum'at sore bersama seorang rekannya, Nur Indasari. Juga dari sekolah yang sama, diutus sebanyak 3 orang untuk magang dan ditempatkan di unit kerja yang sama pula.


Inda mengaku nyaman dengan keberadaannya di Gedung MULO meskipun belum pernah mengunjungi destinasi wisata selama program magang. Berharap minimal satu destinasi bisa disambangi, lalu memahami proses perjalanan wisatawan ke destinasi wisata.


_"Mungkin karena jurusan Saya jadi lebih banyak memahami bagaimana perjalanan wisata di bidang destinasi. Kalau misalnya suatu waktu bisa diikutkan juga ke destinasi wisata, Saya harap bisa belajar lebih mendalam lagi, sambil berwisata juga kan," turut Inda sembari mempertontonkan senyumnya yang lebar nan manis._


Diikuti senyum Theresia, keduanya punya mimpi untuk membuka lapangan kerja. Diawali dengan bekerja pada sektor pariwisata melalui dunia kerja yang sudah ada.


_"Kalau memungkinkan, Insya Allah masuk Poltekpar. Atau mungkin tidak langsung kuliah, tapi kerja sambil kumpulkan uang, kuliahnya bisa nanti," ujar Inda dan Theresia._


Destinasi yang ingin dikunjungi adalah Desa Wisata Rammang-rammang di Kabupaten Maros. Theresia membocorkan, pernah kesana mengikuti FGD yang dilaksanakan Poltekpar Makassar.


Masih di Gedung MULO, Kadisbudpar Sulsel, Muhammad Jufri mengatakan untuk magang di OPD yang dipimpinnya tidaklah sulit. Pointnya kata dia, setelah magang mereka dapat berkontribusi mempromosikan pariwisata Sulsel agar wisatawan domestik dan mancanegara berkunjung ke Sulsel.


_"Siapa bilang sulit magang disini. Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan terbuka lebar untuk magang, KKN, KKL (Kuliah Kerja Lapangan), istilahnya mungkin beda dan metodenya juga beda, tapi kita siap menyambut dan berbagi untuk saling menguatkan," tegasnya._


Jufri menyebut, beberapa waktu lalu dirinya ditanya dari salah satu perguruan tinggi di Makassar terkait magang. Lalu dengan tegas menyatakan "Kenapa tidak, besok juga bisa". (*)