PW ‘Aisyiyah Aceh, Seminarkan Pentingnya Pendidikan Pranikah -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




PW ‘Aisyiyah Aceh, Seminarkan Pentingnya Pendidikan Pranikah

11/01/2021

 


Globalnewsindonesia.com,- Banda Aceh,- Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah, melalui Majelis Tabligh menggelar Seminar Pendidikan Pranikah diikuti sebanyak 35 peserta dari kalangan Mahasiswa dan Pelajar. Kegiatan ini bekerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, bertempat di Aula Rektorat Lantai II Universitas Muhammadiyah Aceh–Bathoh. Ahad,(31/1/2021)

 

Pembicara Dr. Sarina Aini, LC, MA, mengangkat Membangun pondasi keluarga sesuai  Syari’at Agama dan Budaya Aceh. Dra. Eulisa Fajriana, M.Kes, “ Pendidikan kesehatan keluarga dan kesehatan reproduksi usia pranikah.”  Sutri Helfianti, S.H,. M.H, Mengelola konflik keluarga dan pengetahuan tentang hokum perkawinan.  Lilis Suryani, S.ST. SKM. M. Kes,  Memaksimalkan penghasilan yang terbatas pada keluarga baru menikah dan mengelola keuangan keluarga,  dan Nucke Yulandari, S. Psi, M. Psi. “Psikologis perkawinan dalam keluarga sebagai pusat cinta kasih dan perlindungan”. 


Ketua PW ‘Aisyiyah, Hj. Zaidar Jaafar, S.Ag mengatakan bahwa Perkembangan zaman yang semakin pesat, membutuhkan pengetahuan dan persiapan yang kuat dari calon pasangan pengantin. Persiapan diawali sejak dini yaitu persiapan jauh hari sebelum menikah, karena ilmu ini tidak didapatkan di bangku pendidikan formal dan ilmu ini bukanlah ilmu yang tabu dan bukan sesuatu hal yang tidak boleh di syi’arkan.


Sosialisasi dan bimbingan pranikah menjadi penting untuk memberi edukasi sejak dini dimulai dari usia pranikah sehingga remaja dan pasangannya dapat menyusun perencanaan yang baik dalam menjalani kehidupan berkeluarga, dalam memecahkan masalah yang akan dihadapi dan dalam mempersiapkan perkawinan yang kokoh menuju keluarga sakinah serta dalam membangun ketahanan keluarga di era modern sekarang ini, ungkap Zaidar.


Ketua PWM Aceh, Dr. Muharrir Asy’ari, Lc, MA menyebutkan, kasus perceraian tertinggi ada di Aceh utara dengan penyebab utama adalah perselisihan, pihak ketiga dan faktor ekonomi.


Tingginya angka perceraian di Aceh menyebabkan pentingnya bimbingan dan pendidikan pranikah seperti yang dilaksanakan oleh PW ‘Aisyiyah Aceh, berjuanglah dgn organisasi Muhammadiyah untuk dapat membantu sesama." Kata Muharrir Asy’ari


Kasi kepenghuluan dan fasilitasi keluarga sakinah Kantor Wilayah Kementerian Agama  Provinsi Aceh Khairuddin, M.A mengatakan, Provinsi Aceh tercatat, pernikahan pada tahun 2020 sebanyak 42.213 pasang (84.426 Orang) mestinya ke 42.213 itu mendapakan pendidikan bimbingan perkawinan, namun keterbatasan sumber dana, kita dikementerian Agama Provinsi Aceh hanya dapat di melakukan bimbingan perkawinan 2.738 Pasang pasang (5.476 orang) atau sekitar 6,48 %. Sehingga masih besar PR untuk bimbingan pranikah. Alhamdulillah Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Aceh bisa berkolaborasi dalam kegiatan tersebut.


Selain mendapatkan ilmu yang sangat berbobot para peserta bisa melanjutkan diskusi lebih intens kepada para narasumber dan juga bisa melalui forum Biro Konsultasi Keluarga Sakinah ‘Aisyiyah (BIKKSA) PW ‘Aisyiyah Aceh. (Rm)