GlobalNewsindonesia.Com- BORONG NTT, --Seorang Nelayan dengan kondisi sudah tak bernyawa lagi, Didugaan meninggal dunia saat melaut di perairan Laut Pota, Kelurahan Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur Minggu, (03/10/21) pukul 07.00 wita
Kanit Binmas Aipda Alhidayah Tullah, Kanit Intel Bripka Adolf B.Mule dan Kanit Reskrim Polsek Sambi Rampas Bripka Hamdan saat mendapat informasi langsung menuju kerumah Duka.
Diketahui Identitas Korban bernama Mustamin.A (54) tahun, pekerjaan Nelayan, Alamat Kampung Pasir, Kelurahan Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur
Dari sejumlah saksi dan pengakuan istri korban yang dimintai keterangan menyampaikan kronologi kejadiannya bahwa, Hari Sabtu ( 02/10/21) sekitar pukul 16.00 wita, korban pergi menangkap ikan dengan Menggunakan alat pukat di Rompong dan saat itu tidak pulang pulang
" Biasanya korban kembali ke rumah pukul 20.00 wita. menunggu sampai jam biasanya Korban tidak juga muncul di Rumah."ungkap istri korban
Pukul 21.00 Wita istri korban menyampaikan kepada keluarga dan warga untuk mencari korban Karena suaminya belum juga muncul di rumah.
Saat pencarian malam itu korban tidak ditemukan, akhirnya peroses pencarian dilanjutkan pagi harinya.
Tepat hari Minggu tanggal (03/10/ 2021) sekira pukul 06.00 wita warga kembali melakukan pencarian brrsama anak kandung korban Muhamad Abdul Rojak bersama Muhamad Faisal mengikuti pencarian,.
Dalam proses pencarian Muhamad Abdul Rojak dan Muhamad Faisal bertemu dengan Abdul Abubakar sedang memancing ikan,
Muhamad Abdul Rojak bersama Muhamad Faisal menyampaikan kepada Abdul Abubakar kalau mereka sedang mencari korban atas nama Mustamin A., selanjutnya mereka bersama ditengah lautan mencari korban,
Sekira pukul 07.00 wita ketiga saksi menemukan perahu motor korban dalam kondisi bergerak dengan mesin perahu motor masih hidup dengan laju arah perahu motor bergerak tidak terarah.
Melihat perahu motor korban yang melaju tidak terarah ketiga saksi ini tidak bisa merapat takut terbentur dan atau tabrak, mereka hanya bisa teriak dan memanggil korban namun tidak menjawab sampai ketiga saksi mengikuti dan menunggu perahu motor korban berhenti saat kehabisan bahan bakar.
Setelah perahu motor diam barulah ketiga saksi merapatkan perahu motor mereka dan melihat posisi korban dalam keadaan duduk dengan tanggan kanan beradah diatas kemudi, tangan kiri berada didinding perahu motor dan kepala bersandar di tiang dinding belakang bagian kiri perahu motor,.
Kemudian anak korban bersama temannya itu angkat jazat korban dan posisikan dengan baik dengan posisi tetap dalam perahunya sendiri.
Mereka menggeret perahu korban sampai di tepian dan dan kondisi korban sdah tidak bernyawa lagi
Sementara Istri korban beserta keluarga menolak untuk dilakukan pemeriksaan luar atau Outopsi oleh Medis mereka menerima ini dengan iklas serta meyakini kematian korban merupakan Ajal atau Takdir dari Tuhan yg Maha Kuasa.
Sementara Istri korban menjelaskan bahwa korban memiliki riwayat penyakit Jantung, darah tinggi dan lambung akut.(*)
( wens Atas)