Globalnewsindonesia.com,- Empat Lawanf - Malang nasib dua orang pelajar SMK N 1 Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan, mereka diamankan pihak Kepolisian Resort Empat Lawang dan harus mendekam hanya karena membawa sajam saat akan pergi menuju kebun durian pada malam hari sekitar dua bulan yang lalu.
Kini Meza yang berusia 18 tahun dan masih duduk di bangku kelas XII harus mendekam di dalam tahanan hanya karena tertangkap membawa sajam saat akan pergi menjaga kebun durian di Desanya.
Meza tertangkap Bersama Fikri, teman satu sekolah yang kini disinyalir sudah divonis hakim selama 3 bulan kurungan. Meyza dan Fikri pun tak dapat lagi belajar di sekolahnya seperti biasa.
Bukan saja Meyza dan Fikri, namun belasan pelajar yang biasa membantu orang tuanya di Kebun pun banyak yang diamankan karena membawa sajam yang digunakan untuk berkebun dan Bertani. Para pelajar ini pun tak bisa belajar di sekolah seperti biasanya.
Zan, ayah Meyza menjelaskan bahwa sajam yang dibawa anaknya hanya untuk berjaga jaga dari serangan binatang buas karena kebun durian tersebut harus dijaga pada waktu malam hari.
Kedua Orang Tua Meyza juga meminta agar pihak kepolisian Empat Lawang memberikan kebijaksanaan agar anaknya dapat bersekolah dengan normal Kembali, mengingat sebentar lagi masa ujian akan segera tiba. Namun pelajar ini pun terancam diberhentikan dari sekolahnya.
Sambil menangis Ibu Meyza meminta kepada pihak kepolisian Empat Lawang agar dapat membebaskan anak mereka. Ibu meyza kerap melamun jika teringat anaknya yang sekarang berada di penjara.
Zan orang tua Meyza mengatakan meminta tolong kepada pihak kepolisian untuk memberikan kebijaksaan kepada anaknya yang masih aktif belajar di bangku sekolah.
" Ibunya sudah seperti orang stres karena anak kami ditangkap dengan kasus sajam, padahal anak saya itu hendak menjaga jaga dari binatang buas saat hendak ke kebun," ungkap Zan
Sementara itu belum ada keterangan lebih jelas dari pihak kepolisian atas pelajar yang diamankan membawa sajam hendak kekebun, (SI).