Lumpur dan Material Proyek Simpang Bacang Bahayakan Pengendara dan Kesehatan Warga -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Lumpur dan Material Proyek Simpang Bacang Bahayakan Pengendara dan Kesehatan Warga

12/13/2020

Poto : Lumpur berhamburan dijalan Seputaran Simpang Bacang


Globalnewsindonesia.com - Pagaralam Sumsel; (12/12/20) Menjelang pergantian tahun, suatu kelaziman pemerintah daerah disibukkan dengan penyelesaikan berbagai proyek, baik yang bersumber dari pendanaan Pusat, propinsi ataupun kabupaten kota.


Kota Pagaralam, yang merupakan bagian dari 17 kabupaten kota propinsi Sumatera Selatan juga menyuguhkan pemandangan yang serupa.


Dibeberapa titik Kota, terpantau beberapa pembangunan baik  dalam tahap pengerjaan dan ada juga yang mendekati tahap finishing.


Pemandangan yang mencolok terlihat di seputaran jalan H.Piagam Karang Dalo Kec. Dempo Tengah atau juga dikenal degan jalan Lintas Pagaralam - Lahat.


Tumpukkan Material, beberapa alat berat dan armada pengangkut terlihat di tepi jalanan simpang Bacang.


Yang memprihatinkan, material yang berupa batu dan kerikil yang tercecer tampak berserakan disepanjang jalan kurang lebih 500 meter.


Kondisi musim yang tidak bersahabat membuat Debu berterbangan diseputaran simpang tiga menuju SMAN 2, SMPN 4 dan kampus STT Pagaralam.


Seketika turun hujan, debu dan material itu berubah menjadi licak (lumpur-red) yang sangat mengganggu pengendara, karena jalan menjadi licin.




Poto GNI : Jalanan Licin Ketika dilakukan Penyiraman (debu berubah jadi Lumpur)


Saat dikonfirmasi oleh awak kami, AR salah seorang Pelaku Usaha Kuliner diseputaran simpang Bacang menuturkan, bahwa semenjak proyek dimulai dan jalanan berbedu, penjualan mengalami penurunan yang signifikan, karena area (tempat berjualan) sangat berdebu, sehingga mengurangi minat pembeli. "Seharusnya pelaksana proyek harus lebih peka terhadap kesehatan warga karena dampak yang ditimbulkan, dan juga memperhatikan keberlangsungan pelaku usaha. Pungkas AR.



Lain AR, lain pula yang dialami oleh ibu NR (50), pelaku usaha jasa ATK dan poto copy merasa sangat terganggu dengan keberadaan Tumpukan material dan pengerjaan proyek yang berada ditengah-tengah pemukiman rumah warga. 


"Kebisingan yang ditimbulkan sangat mengganggu, Apalagi kondisi suami saya yang sedang sakit-sakitan", tutur NR yang belum lama berkabung karena Putri tercinta baru meninggal dunia.


Ditanya soal dampak usaha, Wanita Paru Baya ini sudah tidak bisa berkata-kata lagi, "pelanggan yang datang rata-rata pakai kendaraan mas, sedangkan kondisi sekarang sangat tidak nyaman untuk pelanggan untuk parkir, belum lagi butiran debu yang kian menebal", "seharusnya dianalisa dulu lokasi pengerjaan itu, dampaknya seperti apa" tutup NR.


Sementara itu Ketua Rukun Warga 03 Simpang Bacang Bapak Yulizar, menuturkan 'memang benar sudah ada izin yang disampaikan oleh pelaksana lapangan proyek tersebut, dan dari awal pihak RW sudah menyampaikan kepada pelaksana proyek, agar dilakukan lembersihan secara berkala, agar kebersihan lingkungan tetap terjaga.


Tetapi saya tidak mungkin mengawasi secara penuh, tinggal komitmen awal saja yang dipenuhi oleh penyelenggara proyek. Tutup Yulizar.


Sementara Camat Dempo Tengah Hafidz Ramadhan,M.Si saat dikonfirmasi menuturkan, kalau pihak kecamatan tidak mengetahui secara detail tentang proyek yang dikerjakan.

Semenjak proyek dilaksanakan, sudah banyak masyarakat yang menyampaikan keluhannya terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan, dan saya langsung meneruskan keluhan masyarakat ke dinas terkait.


Awak kami beberapa kali mendatangi Dinas PU Kota Pagaralam, tetapi Pegawai yang linier dengan Tata Kota  Tidak berada ditempat, dan konfirmasi kami terjawab pada tanggal 12/12/20 melalui sambunga Telpon dan Pesan Singkat.


Haspir Yudha,ST,MM Selaku Kabid Tata Ruang Dinas PU kota Pagaralam menjelaskan, Bahwa Proyek Pembangunan yang pengerjaan di Simpang Bacang tersebut untuk objek yang terletak di Desa Sukajadi Kelurahan Pelang Kenidai.


"Pembangunan Jalan setapak dengan Panjang 1.680 M Ketebalan 20 Cm dengan Anggaran 6 Milyard Lebih. Pengerjaan Oleh PT.SSK dari sumber APBD Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2020". Sambung Haspir


Masih menurut Haspir, Pihak PU sudah memberikan Ultimatum kepada pihak penyelenggara agar memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan, serta tetap memberlakukan  keselataman pengendara mengingat objek pengerjaan dan material berada di jalan lintas yang menjadi akses utama bagi masyarakat.


"Dinas PU sangat paham dengan keluhan masyarakat simpang bacang akan adanya pengerjaan proyek tersebut", dan kami sudah memberikan warning kepada pihak penyelenggara proyek. Tutup Haspir. 


Sampai berita ini diturunkan, kami belum berhasil menghubungi pihak penyelenggara proyek. (Kh)


Dokument Nitizen @Hengky Black