Suami Lumpuh, Lenteng Terpaksa Jadi Buruh Tani -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Suami Lumpuh, Lenteng Terpaksa Jadi Buruh Tani

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
11/06/2020




GlobalNewsIndonesia.com-BANTAENG, -Lenteng (50) warga Bantaeng, harus menjadi tulang punggung, setelah suaminya Lappasi (52) mengalami kelumpuhan dua tahun terakhir. 


Perempuan kelahiran Jeneponto itu harus bekerja membersihkan bawang merah di kebun tetangga.


Upah yang diterima tak seberapa, hanya Rp 50 ribu perhari. Uang itu dipakai untuk pengobatan suami dan kebutuhan sehari-hari. 


Namun, dirinya tidak setiap hari dipanggil, kadang tiga kali dalam sepaken untuk membersihkan bawang. Musim panen bawang di mulai bulan, November 2020 dan berakhir pada Januari 2021


Jika tidak memasuki musim panen, maka Lenteng menghabiskan waktu merawat suami di rumah. 


Sebelum berangkat membersihkan bawang ia, beraktivitas di dapur, kamar tidur, dan kamar mandi.


Setelah kegiatan itu selesai, Lenteng menyuapi suaminya. Selanjutknya berangkat bekerja dengan jalan kaki ke kebun sekitar satu kilometer.


Aktivitas itu rutin dijalani perempuan beranak dua itu. Suami yang dicintainya itu lumpuh sejak tahun 2017. 


"Pada tahun 2017 suami saya datang mencangkul di kebun tetangga, diperjalan tiba-tiba jatuh ke tanah.  Akhirnya langsung dilarikan ke RSUD Bantaeng," kata Lenteng.


Lenteng menceritakan setelah suami menjalani pemeriksaan, maka penyakit lain mulai berdatangan seperti tidak bisa melihat dan tidak mendegar. 


Kini Lappasi menghabiskan waktu di atas kasur yang sudah kusam. Beberapa pakaian berhamburan di sekitarnya. Jika ingin buang air maka langsung di kamar tersebut.


Berbagai upaya pengobatan dilakukan Lenteng, termasuk ke orang pintar.  Namun tidak ada perubahan. 


"Sering pergi berobat ke medis dan datangi orang pintar tapi tidak ada perubahan. Maski begitu saya tetap bekerja dan berupaya demi kesembuhan suami," tuturnya.


Lenteng mengaku selama ini selalu beli beras, kalau tidak ada ikan maka makan nasi campur garam. Kadang pergi minta sayur tetangga.


Lenteng bersama keluarganya tinggal di rumah panggung yang sudah reyot tepatnya Lanyying, Desa Bontolojong, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. 


Dirumah tersebutlah Lenteng numpang di atas tanah H Kubah . Untuk memenuhi kebutuhan air dan listrik hanya mengandalkan dari tetangga. 


Jika hujan maka rumah tersebut dimasuki air. Lenteng terpaksa menyiapkan ember di setiap sudut rumah. 


Dihubungi teprpisah Camat Uluere Bantaeng  Jaimuddin, mengatakan, Lenteng mendapat bantuan. 


" Iya, mereka mendapat bantuan BLT Dana Desa," ungkapnya.