Polemik Kelangkaan Pupuk Subsidi Masih Meresahkan Petani di Bantaeng -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Polemik Kelangkaan Pupuk Subsidi Masih Meresahkan Petani di Bantaeng

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
11/10/2020


Ketua FP2BT Bantaeng Jamaludin Jamal


GlobalNewsIndonesia.com-Bantaeng, - Memasuki Musim Tanam Ke- III Kondisi petani masih memprihatinkan dalam melaksanakan budidaya pertanian, dikarnakan Kelangkaan pupuk jenis urea bersubsidi masih susah untuk di dapatkan para petani di Kabupaten Bantaeng Sulsel.


Menurut Ketua Forum Pemerhati Petani Butta, FP2BT Kelangkaan pupuk subsidi seprtinya menjadi penyakit kronis yang setiap tahun terjadi,


"kini petani mulai kebingungan dan kalang kabut mencari pupuk di setiap pengecer di Kabupaten Bantaeng, Kondisi tanaman jagung petani kini sudah berumur 2 minggu dan sudah siap untuk di pupuk namun, sampai saat ini mereka hanya dapatkan pupuk urea bersubsidi degan harga fantastik Rp. 150-170 per/zak di tahun 2020 ini."kata Jamal kepada Awak media GNI selasa,10 November 2020.



Meski Kondisi yang dialami kaum tani di Kabupaten Bantaeng telah berulang kali di teriakkan Forum Pemerhati Petani Butta Toa (FP2BT), namun sampai saat ini belum ada solusi yang memuaskan yang dirasakan petani.


" sudah tiga kali meneriakkan kelangkaan pupuk urea bersubsi di pemda kab.bantaeng bahkan kami sudah 2 kali ketemu langsung dengan bapak Bupati DR. Ilham Azikin, langsung dan memberi solusi agar disiapkan alternatif pupuk kompos denga mengaktifkan kembali pabrik kompos di setiap Kecamatan yang pernah mendapatkan pabrik pembuatan kompos (Ufo) tapi Ahamdulillah sampai sekarang belum ada solusi."ungkapnya


Jamal gonrong Ketua FP2BT, berharaf agar ada alternatif lain untuk petani kita supaya tidak terjadi gagal panen 

dan berharap agar pengawasan disegala lini aktif serta agar tidak ada oknum bermain memperjual belikan pupuk dengan harga fantastis di atas harga het.


Kami dari FP2BT berharap agar pemerintah jeli dan ambil sikap untuk memperhatikan Keluh kesah para Petani kita di Kabupaten bantaeng. 


"Semua Kabupaten boleh langka tapi janganlah di bantaeng karna ini bagian dari janji politik Bupati Bupati bantaeng"Pungkasnya