Ketua Kelompok Tani Desa Kayu loe Gagas Projek Budikdamber -->

Iklan Semua Halaman

 


Jika ada yang mendapat intimidasi atau tindakan tidak menyenangkan lainnya dari anggota GNI, silahkan lapor ke redaksigni@gmail.com, untuk pengiriman berita kegiatan kampus, sekolah , sosial kemasyarakatan, lainnya silahkan di nomor center kami

 




Ketua Kelompok Tani Desa Kayu loe Gagas Projek Budikdamber

KIM(Kelompok Informasi Masyarakat)
11/13/2020


GlobalNewsindonesia.com-Bantaeng, -Salah satu kreatifitas Ketua Kelompok Tani Dusun Parang labbua II Desa Desa Kayu loe Kecamatan Bantaeng Sulsel


Tengah mengusung gerakan Aksi ketahanan Pangan keluarga pasca covid-19 melalui kegiatan percontohan budidaya ikan dan sayur dalam wadah ember (Budikdamber) di Dusun Parang labbua Desa Kayu loe Jumat, (13/11/20)

 

Kegiatan ini digagas secara terbatas dan dilakukan secara swadaya yang rencana akan dijadikan porject kegiatan kelompok tani atau KWT di Desa Kayu loe.


Menurut Ketua Kelompok Tani Parang labbua II Abdul Maris kegiatan semacam ini perlu dukungan dan pemerintah Desa agar komonitas atau kelompok tani wanita KWT bisa berkreatifitas di rumah sekaligus untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi ibu-ibu khususnya warga Desa Kayu loe.


"Ini dapat dipraktikkan secara sederhana dalam menyiapkan kebutuhan pangan yang mengandung protein hewani dan sayuran secara sehat tanpa pestisida untuk keluarga"


"Teknologi budikdamber penting diketahui oleh masyarakat untuk membangun cara berpikir sederhana dan tidak ribet dalam menyiapkan pangan secara sehat, sekaligus kegiatan ini dapat mengurangi limbah plasitk."kata Maris



Lebih langjut dikatakannya untuk sementara ada 10 buah ember yang dipersiapkan sementara bibit ikanya diperoleh dari Kepala Dinas perikanan dan Kelautan Kabupaten Bantaeng Ibu Rita.S, Pasha, secara gratis.


"Saya dapat bibit ikan lele sebayak 70 ekor dan Nila 70 ekor, muda-muhan bisa mengispirasi warga sekitar untuk ikut mempraktikkan (Budikdamber), secara sederhana dalam menyiapkan kebutuhan pangan yang mengandung protein hewani dan sayuran secara sehat tanpa pestisida untuk keluarga"ungkapnya




Secara teknis dan praktis teknologi budikdamber mudah dilakukan oleh siapa saja, dengan menyiapkan media ember sesuai dengan volume yang dikehendaki, bibit ikan lele umur tiga minggu sampai satu bulan, bibit sayuran, seperti kangkum, pakcoi atau seledri pakan ikan, dan air. 


Ia juga menjelaskan, pandemi telah banyak mengubah tatanan kehidupan dengan dampak paling kuat adalah masalah ekonomi.


Menginisiasi untuk kemandirian pangan dalam rangka mencapai ketahanan pangan menjadi solusi bagi keluarga yang rentan terhadap persoalan ekonomi.


Dan langkah ini perlu Motifasi dan dorongan pemeritah Desa untuk mempraktikkan budikdamber dengan benar sehingga mampu menopang ketahanan pangan bagi keluarga.(*) KIM